Pertemuan Jalur Sherpa (Sherpa Track) G20 akan dimulai pada Selasa (7/12) dan diikuti oleh 38 negara.

Sherpa Track adalah satu dari dua pokok bahasan utama selain Jalur Keuangan (Financial Track) dalam pertemuan G20. Jika Financial Track membahas soal ekonomi dan keuangan, pembahasan dalam Sherpa Track mencakup isu yang lebih luas. Ini misalnya terkait isu anti-korupsi, pendidikan, perubahan iklim, pariwisata, budaya, pendidikan, dan lain sebagainya. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebanyak 21 negara hadir secara langsung di Indonesia. Ada pula 14 negara yang memilih mengikuti acara secara virtual, dan tiga negara lainnya secara hybrid. 

Airlangga yang juga menjadi Ketua I Bidang Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia itu menegaskan pemerintah akan menerapkan protokol kesehatan di hotel, tempat pertemuan, dan area side event. 

"Nantinya, seluruh peserta akan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Kemudian, peserta juga dites antigen setiap hari," ujarnya, dalam konferensi pers Senin (6/12).

Selain menggelar jalur sherpa, Indonesia juga akan menggelar pertemuan Jalur Keuangan (Finance Track) di Bali. Dalam kesempatan tersebut, 39 delegasi akan hadir.

Sebelumnya, Airlangga mengatakan Presidensi G20 Indonesia bertujuan agar dunia dapat keluar dari krisis dengan lebih baik.

"Tentunya membutuhkan transformasi cara kerja global, perubahan pola pikir dan model bisnis, pemanfaatan setiap kesempatan di tengah pandemi untuk menghasilkan terobosan baru,” ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.