Omicron Makin Melonjak di AS, Ribuan Sekolah Tunda Belajar Tatap Muka

ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst/AWW/dj
Jonathan Ernst Presiden AS Joe Biden mengangkat tangan di sebuah ruang kelas saat mengunjungi Sekolah Dasar Yorktown di Yorktown, Virginia, Amerika Serikat, Senin (3/5/2021).
4/1/2022, 16.09 WIB

Kasus Covid-19 varian Omicron mencetak rekor di Amerika Serikat (AS). Seiring dengan hal itu, ribuan sekolah di Negeri Abang Sam menunda pembukaan pendidikan tatap muka yang dijadwalkan dimulai pada minggu ini.

Mengutip dari Reuters, Selasa (4/1), penundaan ini terjadi di tengah rencana para pejabat untuk membuka sekolah kembali, termasuk di kota New York. Namun saat ini kasus Covid-19 terus melonjak.

Di New York, satu dari setiap tiga orang tes Covid-19 terdeteksi positif dalam seminggu terakhir. Meski demikian, Wali Kota New York Eric Adams berjanji tetap membuka sistem sekolah terbesar di negara itu meskipun virus melonjak.

"Kami ingin menegaskan dengan jelas: tempat teraman bagi anak-anak ialah di gedung sekolah," kata Adams saat berkunjung ke sebuah sekolah dasar di Bronx.

Tingkat positif Covid-19 di kota itu kurang dari 3% pada sebulan yang lalu. Namun, infeksi terus meningkat hingga memaksa bisnis untuk menunda bekerja dari kantor.

Adapun, kecepatan penyebaran Omicron telah melonjak dalam beberapa hari pertama pada 2022. Menurut Reuters, jumlah kasus baru Covid-19 telah berlipat ganda dalam tujuh hari terakhir dan mencatatkan rekor rata-rata 418.000 kasus per hari.

Kota-kota termasuk Milwaukee, Cleveland dan Detroit menerapkan pembelajaran daring pada minggu ini untuk puluhan ribu siswa. Ini dilakukan lantaran minimnya staf dan kekhawatiran Omicron menyerang.

Di New Jersey, sebagian besar sekolah perkotaan, termasuk di kota terbesarnya yakni Newark, telah menerapkan kelas virtual untuk memulai tahun baru. Adapun, negara bagian tersebut mendeteksi kasus Covid-19 tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Anna Beale Smith, ibu dua anak di Atlanta, Georgia mendukung keputusan pembelajaran jarak jauh pada minggu ini. Namun, ia kecewa lantaran keputusan itu baru diumumkan pada Sabtu kemarin.

"Saya benar-benar kecewa dan frustrasi karena kurangnya komunikasi dan kurangnya perencanaan yang jelas," kata Smith, 41, yang bekerja di bidang perawatan kesehatan.

Menurut situs web Burbio, secara nasional ada lebih dari 2.750 sekolah yang ditutup pada minggu ini. Adapun, Burbio merupakan laman yang melacak disrupsi di sekolah.

Omicron memang tampak jauh lebih menular daripada varian yang telah ada sebelumnya. Namun, data menunjukkan mutasi teranyar itu tidak lebih ganas daripada Delta.

Para pejabat kesehatan pun khawatir banyaknya kasus Omicron berdampak pada sistem rumah sakit di negara bagian. Saat ini, tingkat rawat inap pasien Covid-19 di Maryland, Ohio, Delaware, dan Washington, D.C. tengah mendekati rekor.

Reporter: Rizky Alika