Selandia Baru akan meningkatkan level pembatasan mereka dari orange ke merah setelah ditemukannya kasus Omicron. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pun memilih menunda pernikahannya menyusul peningkatan alert tersebut.
Dilansir dari the Guardian, Jacinda mengatakan seluruh wilayah Selandia Baru akan berada dalam pembatasan level paling tinggi, level "alert merah" mulai pukul 11.59 Minggu malam (23/1) waktu setempat.
Sehingga pembatasan akan mulai efektif pada Senin dini hari (24/1) pukul 00.00 waktu setempat.
Peningkatan status dilakukan karena Selandia Baru memperkirakan adanya kenaikan kasus Covid-19 dalam beberepa hari ke depan menyusul ditemukannya varian Covid-19 di negara tersebut.
Jacinda memperkirakan kasus Covid-19 di negara tersebut kemungkinan akan melonjak menjadi 1.000 kasus per hari dalam beberapa minggu ke depan.
Padahal, sejak pandemi melanda Maret 2020, kasus tertinggi yang dilaporkan Selandia Baru hanya menyentuh 222.
Pada Sabtu (22/1), Selandia Baru melaporkan adanya tambahan kasus Covid-19 sebanyak 84.
“Saya paham jumlah ini (1.000 kasus) akan menjadi kekhawatiran banyak orang. Kami akan melakukan segalanya untuk mengurangi jumlah orang yang terinfeksi,” tutur Jacinda, seperti dikutip dari Reuters.
Selandia Baru telah mendeteksi sembilan kasus Omicron . Mereka berasal dari sebuah keluarga yang baru melakukan perjalanan pernikahan dan perhelatan lainnya di Auckland.
Dugaan awal memperkirakan sekitar 100 orang menghadiri perhelatan pernikahan di mana keluarga tersebut hadir.
Seorang pramugari yang bertugas dalam penerbangan yang ditumpangi keluarga tersebut juga dinyatakan positif.
Hal ini menjadi kekhawatiran Jacinda mengingat pramugari tersebut telah bertugas ke beberapa kota.
Di bawah aturan pembatasan “alert merah”, aktivitas di tempat bisnis, belanja, dan sekolah masih dizinkan buka tetapi dengan kapasitas yang terbatas.
Perjalanan domestic tetap boleh dilakukan tetapi warga wajib mengenakan masker.
Acara kumpul-kumpul dan yang melibatkan banyak kerumunan juga dibatasi. Kartu vaksin wajib ditunjukkan bagi mereka yang bepergian ke aktivitas bisnis non-esensial serta ke tempat umum.
Acara pernikahan tetap diizinkan dengan sejumlah ketentuan. Bila semua tamu memiliki kartu pas vaksin maka jumlah tamu yang diizinkan hadir sebanyak 100 tetapi jika tidak ada kartu pas vaks maka jumlah peserta dibatasi 25.
Klub malam tetap diizinkan buka tetapi pengunjung harus duduk dan terpisah. Pengunjung dilarang menari di klub malam.
Tunda pernikahan
Jacinda berencana menggelar pernikahannya dengan Clarke Gayford dalam beberapa minggu ke depan di Gisborne, pesisir timur North Island.
“Begitulah hidup, saya tidak berbeda dengan warga Selandia Baru yang lainnya. Ada ribuan warga Selandia Baru yang lebih menderita karena dampak pandemi,"tutur Jacinda.
"Yang paling menyedikan adalah mereka yang tidak bisa bersama orang yang dicintai saat sakit. Penderitaan mereka jauh jauh lebih besar daripada yang saya alami,”tambahnya
Berdasarkan aturan pembatasan level “merah”, Selandia Baru tetap mengizinkan acara yang melibatkan hingga 100 orang jika pesertanya telah divaksinasi semua.
Namun, Jacinda memilih untuk tidak menggelar pernikahan saat ada pembatasan.
“Saya hanyalah sedikit dari warga Selandia baru yang merasakan hal sama karena pandemi. Tapi kita tahu bahwa kita bisa mengatasi hal ini,” tuturnya.
Jacinda meminta warga Selandia Baru untuk secepatnya mendapatkan vaksinasi booster guna menghadapi Omicron.
“Omciron sudah menyebar di lebih 80 negara. Dengan menunda penyebarannya di sini, kita punya waktu untuk melakukan vaksinasi booster untuk menekan penularan,"ujarnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Selandia Baru, vaksinasi penuh di Selandia Baru telah mencapai 93%, salah satu yang tertinggi di dunia.