Pertempuran Tak Surut Meski Ukraina dan Rusia Sudah Mulai Berunding

ANTARA FOTO/Press Service of the Ukrainian Air Assault Forces/WSJ/cfo
Anggota Pasukan Serangan Udara Ukraina berpartisipasi dalam latihan taktis di lapangan latihan di sebuah lokasi yang tidak diketahui, dalam foto yang disiarkan Jumat (18/2/2022).
Penulis: Agustiyanti
28/2/2022, 20.59 WIB

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan Rusia telah menembakkan lebih dari 350 rudal ke sasaran Ukraina sejak Kamis (24/2), beberapa mengenai infrastruktur sipil.

Nato dan Sanksi untuk Rusia

Pimpinan NATO Jens Stoltenberg mengatakan pihaknya menyediakan rudal pertahanan udara dan senjata anti-tank kepada Ukraina.  Kremlin menuduh Uni Eropa berperilaku bermusuhan, mengatakan pasokan senjata ke Ukraina tidak stabil dan membuktikan bahwa Rusia benar dalam upayanya untuk mendemiliterisasi tetangganya. 

"Di seluruh Rusia, sebagian besar penduduk memiliki teman atau kerabat yang tinggal di Ukraina. Tentu saja, hati semua orang berduka atas apa yang terjadi pada kerabat ini," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Kremlin menolak berkomentar apakah ada risiko konfrontasi antara Rusia dan NATO. Rusia telah menuntut agar NATO tidak pernah mengakui Ukraina.

Selama akhir pekan, negara-negara Barat mengumumkan sanksi termasuk memblokir beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT.

Dalam langkah darurat, bank sentral Rusia menaikkan suku bunga utamanya menjadi 20% dari 9,5%. Pihak berwenang mengatakan kepada perusahaan yang berfokus pada ekspor agar siap menjual mata uang asing. 

Bank Sentral juga memerintahkan pialang untuk memblokir upaya orang asing menjual surat berharga Rusia.

Korporasi juga turut mengambil tindakan sebagai tanggapan atas sanksi tersebut. Perusahaan minyak asal Inggris BP, yang merupakan investor asing terbesar di Rusia, mengatakan akan menjual sahamnya di perusahaan minyak negara Rosneft senilai US$25 miliar.

Protes telah diadakan di seluruh dunia terhadap invasi ke Ukraina, termasuk di Rusia.  Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada Senin (28/2) menyetujui permintaan Ukraina untuk mengadakan rapat darurat membahas invasi ini setelah duta besar Kyiv mengatakan kepada forum Jenewa bahwa beberapa tindakan militer Moskow kemungkinan merupakan kejahatan perang.

Zelenskiy pada hari Senin meminta Uni Eropa untuk mengizinkan Ukraina mendapatkan keanggotaan segera.

"Tujuan kami adalah untuk bersama semua orang Eropa dan, yang paling penting, untuk menjadi setara. Saya yakin kami pantas mendapatkannya," katanya dalam video yang dibagikan di media sosial.

Gedung Putih mengatakan, Presiden AS Joe Biden akan mengadakan panggilan telepon dengan sekutu dan mitra pada Senin untuk mengoordinasikan tanggapan bersama. 

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang dikatakan tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi menghancurkan kemampuan militer tetangganya itu dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya.

Uni Eropa menutup semua pesawat Rusia dari wilayah udaranya, seperti yang dilakukan Kanada, memaksa maskapai penerbangan Rusia Aeroflot untuk membatalkan semua penerbangan ke tujuan Eropa sampai pemberitahuan lebih lanjut. 

Halaman: