WHO Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang Rusia saat Menginvasi Ukraina

ANTARA FOTO/REUTERS/International Committee of the Red Cross/Handout /aww/sad.
Pemandangan bangunan yang rusak dan tanda rumah sakit di bagian depan saat staf Palang Merah (tidak difoto) mengirimkan makanan dan pertolongan pertama kepada penduduk yang terkena dampak pertempuran selama invasi Rusia ke Ukraina, di Irpin, Jumat (1/4/2022).
Penulis: Happy Fajrian
8/5/2022, 13.28 WIB

Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Kamis bahwa pasukan Rusia telah menghancurkan atau merusak hampir 400 fasilitas kesehatan di Ukraina.

“Pesan saya kepada semua orang Ukraina adalah ini: 'WHO mendukung Anda'. Kami terus menyerukan kepada Federasi Rusia untuk menghentikan perang ini,” kata Tedros pada kesempatan yang sama. Simak databoks berikut:

Negara-negara anggota WHO pada hari Selasa (10/5) akan mempertimbangkan resolusi terhadap Rusia yang mencakup kemungkinan penutupan kantor regional utama di Moskow, sebuah dokumen yang diperoleh Reuters menunjukkan Kamis lalu.

“Rancangan resolusi tersebut tidak memberikan sanksi yang lebih keras seperti penangguhan Rusia dari dewan badan kesehatan global PBB, serta pembekuan sementara hak suaranya,” kata tiga sumber diplomatik dan politik.

Rancangan tersebut, sebagian besar disiapkan oleh diplomat Uni Eropa dan diserahkan ke kantor regional WHO untuk Eropa minggu ini, mengikuti permintaan Ukraina yang ditandatangani oleh setidaknya 38 anggota lainnya termasuk Turki, Prancis dan Jerman.

Moskow menyebut tindakannya sejak 24 Februari sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina dan menyingkirkan apa yang disebutnya nasionalisme anti-Rusia yang dikobarkan oleh Barat. Ukraina dan Barat mengatakan Rusia melancarkan perang agresi yang tidak beralasan.

Halaman: