Rusia Ancam NATO Bakal Buat Perang Nuklir, Seriuskah?

ANTARA FOTO/REUTERS/Sputnik/Mikhail Metzel/Pool /aww/cf
Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan parade militer pada Hari Kemenangan, yang memperingati 77 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia ke-2, di Red Square di pusat Moskow, Rusia, Senin (9/5/2022).
Penulis: Yuliawati
13/5/2022, 16.28 WIB

Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines mengatakan Putin sedang menyiapkan Rusia untuk menjalani "konflik berkepanjangan" di Ukraina, kemungkinan bisa memberlakukan darurat militer untuk mencapai tujuannya.

Haines mengatakan tersebut di depan Senat Amerika Serikat pada Selasa (10/5). Dia mengingatkan pertempuran akan menjadi lebih sengit dan bahwa Putin akan meningkatkan sasarannya dengan menargetkan Moldova, yang berbatasan dengan Rumania dan Ukraina selatan.

Transnistria, wilayah bagian Moldova, saat ini sedang dikendalikan oleh separatis pro-Rusia yang didukung oleh sekitar 1.500 tentara Rusia.

“Pertempuran satu atau dua bulan berikutnya akan menjadi penting karena Rusia berusaha untuk menghidupkan kembali upaya mereka,” kata Haines.

Dia mengatakan pertempuran serba tidak pasti, ambisi Putin tidak sesuai dengan kemampuan militer Rusia saat ini. "Kemungkinan berarti beberapa bulan ke depan bergerak ke arah yang lebih tidak terduga dan berpotensi meningkat,” tambahnya.

Haines juga mengatakan Putin kemungkinan berharap AS dan Uni Eropa makin melemahkan dukungan kepada Ukraina karena persoalan kekurangan pangan, inflasi, dan harga energi semakin buruk. “Dia juga menilai bahwa Rusia memiliki kemampuan dan kemauan yang lebih besar untuk menghadapi tantangan daripada musuh-musuhnya”.

Halaman: