Indonesia dan Perancis Sepakat Kerja Sama di Bidang Pertahanan

ANTARA FOTO/POOL/Sigid Kurniawan/aww.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna seusai Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/7/2022).
Penulis: Agung Jatmiko
9/7/2022, 14.54 WIB

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi dan Menlu Prancis Catherine Colonna sepakat memperkuat kemitraan kedua negara, khususnya di bidang pertahanan.

Keduanya bertemu di sela-sela Pertemuan Menlu G20 atau G20 Foreign Ministers Meeting (FMM), yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada Jumat (8/7).

“Kedua menlu juga sepakat untuk segera melaksanakan pertemuan two-plus-two, yakni antara Menlu dan Menteri Pertahanan (Menhan) dua negara, tahun ini,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Sabtu (9/7).

Sebelumnya, Indonesia dan Prancis telah menandatangani beberapa kerja sama pertahanan, antara lain kontrak pembelian enam pesawat tempur Rafale antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dengan produsen pesawat militer Prancis, Dassault yang merupakan awal dari kontrak yang lebih besar untuk 36 pesawat tempur Rafale berikutnya.

Kedua negara juga menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kerja sama di bidang riset dan pengembangan, yang dilakukan antara PT PAL dan Naval Group. Kemudian, MoU kerja sama Program Offset dan ToT antara Dassault dan PT Dirgantara Indonesia.

Lalu, MoU kerja sama di bidang telekomunikasi antara PT LEN dan Thales Group, serta kerja sama pembuatan amunisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition.

Namun, persetujuan kerja sama pertahanan atau Defence Cooperation Agreement (DCA) masih membutuhkan ratifikasi dari parlemen kedua negara, untuk bisa dilaksanakan dengan baik.

Menlu Prancis juga menyampaikan dukungannya untuk keketuaan Indonesia di Association of South East Asia Nation (ASEAN) tahun depan, serta menyampaikan komitmen Prancis untuk terus meningkatkan kerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN dan kawasan.

Prancis juga menyampaikan selamat atas keberhasilan Indonesia menyelenggarakan G20-FMM. Keberhasilan Indonesia ini dinilai menunjukkan bahwa G20 masih relevan sebagai forum katalisator untuk penyelesaian isu-isu global, termasuk isu ketahanan pangan dan energi.

Kedua Menlu juga bertukar pandangan mengenai upaya-upaya penghentian perang, dan mendorong dialog untuk mendorong untuk menciptakan perdamaian.

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.