Gelombang Panas Melanda Cina, Suhu Udara Mencapai 44 Derajat Celsius

ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi/hp/sad.
Ilustrasi gelombang panas.
Penulis: Happy Fajrian
23/7/2022, 15.36 WIB

“Perubahan iklim telah membawa dampak buruk yang serius terhadap sistem ekologi alami Cina, dan terus menyebar dan menembus ke dalam ekonomi dan masyarakat,” kata pemerintah dalam strategi adaptasi perubahan iklim nasionalnya.

Strategi itu berjanji untuk menjadikan Cina "masyarakat yang tahan iklim" pada 2035, dengan membangun sistem nasional untuk memantau dan menilai risiko iklim, dan dengan meningkatkan kemampuan peringatan dini.

Gelombang Panas di Dunia

Sebelumnya Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa gelombang panas telah menyebabkan kebakaran hutan yang menewaskan lebih dari 1.700 orang di Spanyol dan Portugal. Bahkan kebakaran hutan akibat gelombang panas ini juga terjadi di wilayah Skandinavia dan Inggris.

Di Inggris, suhu udara menyentuh 40°C untuk pertama kalinya dalam sejarah imbas gelombang panas. Sedangkan di Amerika Serikat (AS) suhu udara di Texas mencapai rekor 46°C dan meningkatkan permintaan listrik untuk pendingin ruangan.

“Situasi ini kembali menunjukkan kebutuhan mendesak pan-Eropa untuk secara efektif mengatasi perubahan iklim, krisis menyeluruh di zaman ini yang mengancam kesehatan individu dan keberadaan umat manusia,” kata direktur regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge.

“Agar ini terjadi, pemerintah perlu menunjukkan kemauan politik dan kepemimpinan yang tulus dalam menerapkan Perjanjian Paris global tentang perubahan iklim, dengan kolaborasi menggantikan perpecahan dan retorika kosong,” katanya menambahkan.

Dia memperkirakan bencana gelombang panas ini baru separuh jalan. Menurut dia perubahan iklim membawa konsekuensi yang semakin meningkat musim demi musim, tahun demi tahun, dengan hasil yang membawa malapetaka.

Halaman: