Masalah Baru Credit Suisse, Bank Sentral Swiss Janjikan Likuiditas

ANTARA FOTO/REUTERS/Arnd Wiegmann/WSJ/dj
Saham Credit Suisse anjlok hingga 30% pada perdagangan kemarin (15/3).
Penulis: Agustiyanti
16/3/2023, 07.22 WIB

"SVB adalah masalah khusus perusahaan dan AS, tetapi sekarang pasar telah bangkit kembali dengan risiko bank global, yakni dari suku bunga/durasi hingga risiko likuiditas dan kredit  dan bank-bank Eropa diliputi oleh krisis kepercayaan," kata Davide Oneglia, ekonom senior di TS Lombard.

Juru Bicara Departemen Keuangan AS mengatakan, pihaknya sedang memantau situasi di sekitar Credit Suisse dan berhubungan dengan mitra global.

Di Wall Street, indeks utama ditutup turun pada hari Rabu (15/3)> bank-bank besar AS termasuk JPMorgan Chase & Co (JPM.N), Citigroup (C.N) dan Bank of America Corp (BAC.N) jatuh. Indeks perbankan regional KBW (.KRX) turun 1,57%.

Tiga sumber Reuters di industri perbankan AS mengatakan, bank-bank besar AS telah mengelola eksposur mereka terhadap Credit Suisse dalam beberapa bulan terakhir dan melihat risiko yang berasal dari pemberi pinjaman tersebut sejauh ini dapat dikelola, menurut tiga sumber industri yang menolak untuk diidentifikasi karena sensitivitas situasi.

Kenaikan suku bunga yang cepat telah mempersulit beberapa bisnis untuk membayar kembali atau memberikan pinjaman, meningkatkan kemungkinan kerugian bagi pemberi pinjaman yang juga khawatir akan resesi.

Para investor kini  bertaruh bahwa Federal Reserve, yang minggu lalu diperkirakan akan mempercepat kenaikan suku bunganya dalam menghadapi inflasi yang terus-menerus, kemungkinan terpaksa berhenti sejenak menaikkan bunga atai bahkan berbalik arah.

Kontrak berjangka yang terkait dengan suku bunga kebijakan Fed memperkirakan peluang yang sedikit lebih baik daripada peluang bahwa pembuat kebijakan akan mempertahankan suku bunga pinjaman acuan mereka di kisaran 4,5%-4,75% saat ini pada pertemuan mendatang mereka pada 21-22 Maret.

Halaman: