Sekjen PBB: Sekarang Era Pendidihan Global, Bukan Pemanasan Global

Pexels
Ilustrasi pemanasan global.
Penulis: Happy Fajrian
15/8/2023, 15.27 WIB

Bulan Juli tercatat sebagai bulan terpanas sepanjang sejarah dengan rata-rata suhu udara global mencapai 17,06°Celsius. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan bahwa era pemanasan global sudah berakhir, sekarang adalah eranya pendidihan global.

“Periode tiga minggu terpanas tercatat pada Juli, bersamaan dengan serangkaian hari terpanas, sementara suhu lautan berada pada level tertinggi yang pernah tercatat sepanjang tahun ini. Era pemanasan global telah berakhir, dan era pendidihan global dimulai,” ujarnya seperti dikutip dari Balkangreenenergynews.com, pada Selasa (15/8).

Guterres menambahkan bahwa dampak dari pendidihan global ini akan sangat jelas dan tragis. “Anak-anak tersapu hujan monsun, keluarga lari dari kobaran api, pekerja pingsan karena bekerja di panas terik,” ujarnya.

Kenaikan suhu rata-rata global adalah hasil dari emisi karbon dan gas rumah kaca, yang memerangkap sejumlah besar panas matahari di atmosfer. Menurut sebuah analisis oleh World Weather Attribution Network efeknya menyebabkan gelombang panas di Eropa, Asia dan Amerika Utara dan membuatnya lebih mematikan.

“Umat manusia ada di kursi panas. Untuk sebagian besar Amerika Utara, Asia, Afrika, dan Eropa, ini adalah musim panas yang kejam. Untuk seluruh planet, ini adalah bencana. Dan bagi para ilmuwan, tidak diragukan lagi, manusialah yang harus disalahkan,” ujarnya tegas.

Halaman: