Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan kondisi dunia saat ini tengah memasuki zaman kekacauan. Konflik dan perang yang terjadi di seluruh dunia menjadi faktor utamanya.
“Konflik dan perang di seluruh dunia menciptakan kenyataan yang berbahaya dan tidak dapat diprediksi bagi warga sipil yang tidak bersalah,” kata Guterres dalam pidato tahunannya di hadapan Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat, Rabu (7/2). Dalam pidato dia menyampaikan menyampaikan prioritasnya untuk PBB di tahun 2024.
Potensi kekacauan dunia mulai tampak ketika Dewan Keamanan PBB terpecah dan negara-negara berjuang beradaptasi dengan masalah geopolitik penting dan krisis global yang sedang berlangsung. Meskipun Dewan Keamanan pernah mengalami perpecahan di masa lalu, disfungsi yang terjadi saat ini lebih dalam dan berbahaya.
Di antara masalah yang memecah belah PBB, menurut Guterres, adalah perang Israel di Gaza. Dia mengaku sangat khawatir dengan laporan Israel yang bermaksud memfokuskan serangan militernya di wilayah selatan di mana lebih dari satu juta orang mencari perlindungan dari pemboman udara dan darat.
Tindakan seperti itu secara eksponensial akan meningkatkan apa yang sudah menjadi mimpi buruk kemanusiaan. “Bagi jutaan orang yang terjebak dalam konflik di seluruh dunia, kehidupan adalah neraka yang mematikan, setiap hari, dan kelaparan,” ujarnya.
Guterres juga mengkritik negara-negara yang berupaya meningkatkan persenjataan senjata pemusnah massal mereka. Tindakan ini hanya akan meningkatkan ketidakamanan global dan mengobarkan ketegangan regional. Setelah puluhan tahun melakukan perlucutan senjata nuklir, kini negara-negara berlomba-lomba untuk membuat persenjataan nuklir mereka lebih cepat, lebih tersembunyi dan lebih akura.
“Senjata-senjata tersebut dikembangkan tanpa batasan, menciptakan cara-cara baru untuk membunuh satu sama lain dan bagi umat manusia untuk memusnahkan dirinya sendiri.” kata Guterres.
Dalam pidatonya, Guterres juga meminta negara-negara anggota PBB untuk berdamai dengan bumi. Dia ingin negara-negara berkomitmen mengurangi emisi berbahaya dan berupaya menghentikan penggunaan bahan bakar fosil, dengan menekankan “perang melawan alam”.
Di tengah prospek global yang suram, Guterres menyerukan para pemimpin dunia bersatu dalam ‘KTT Masa Depan’ yang akan diadakan di New York pada September. “Ini adalah peluang bagi para pemimpin global untuk membentuk multilateralisme di tahun-tahun mendatang.”