Serangan Udara Israel Tewaskan 40 Orang Palestina di Gaza

ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/HP/dj
Ilustrasi.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
30/4/2024, 09.04 WIB

Serangan udara Israel menewaskan puluhan warga Palestina pada Senin (29/4) ketika para pemimpin Hamas mengunjungi Kairo untuk putaran baru perundingan gencatan senjata. Serangan terjadi di kota Rafah di Gaza selatan yang menjadi tempat perlindungan bagi setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza.

Mengutip Reuters, beberapa jam setelah serangan di Rafah, televisi yang berafiliasi dengan pemerintah Mesir mengatakan delegasi Hamas meninggalkan Kairo menuju Doha dan akan kembali pada waktu yang tidak ditentukan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak Hamas untuk sebagai proposal Israel yang mereka sebut “sangat murah hati” untuk melakukan gencatan senjata dalam perang Gaza dan membebaskan sandera Israel yang ditahan mereka. 

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi berbicara melalui telepon untuk membahas perkembangan negosiasi mengenai gencatan senjata di Gaza dan bahaya eskalasi militer.

Menurut Pejabat Palesina, Bom menghantam tiga rumah di Rafah pada Senin (29/4) dan bagian utara Jalur Gaza. Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang dua rumah, menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai beberapa lainnya.

Saat malam tiba, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Al-Nuseirat di Gaza tengah menewaskan tiga warga Palestina, termasuk seorang jurnalis, petugas medis, dan media Hamas. Enam orang lainnya tewas di wilayah tengah Gaza lainnya dalam serangan udara Israel yang terpisah, tambah mereka.

Militer Israel mengatakan dua tentara tewas di Gaza tengah pada Minggu (28/4) Sayap bersenjata Jihad Islam yang bersekutu dengan Hamas mengatakan pihaknya menembakkan roket ke Israel pada Senin (29/4). Ini menandakan kelompok tersebut masih mampu melancarkan serangan roket setelah hampir tujuh bulan serangan udara dan darat Israel.

Ketika ditanya tentang serangan di Rafah, juru bicara militer Israel (IDF) mengatakan jet tempur telah“menyerang sasaran teror di mana teroris beroperasi di wilayah sipil di Gaza selatan dan menolak memberikan periniciannya.

Di rumah sakit Rafah, keluarga korban tewas dalam serangan itu datang membawa jenazah untuk dimakamkan. Perempuan dan laki-laki menangis saat mereka mengucapkan selamat tinggal kepada kerabat mereka yang terbunuh dalam balutan kain kafan putih dan hitam.

Keluarga Korban: Mereka Semua Hilang

Abu Taha sambil tubuh anak laki-lakunya yang tewas dalam serngan tersebut mengatakan, bahwa anaknya memang menjadi tamu yang dititipkan Allah, seperti arti dari nama anaknya Deif-Allah dalam bahasa Arab. Anaknya hadir setelah 10 tahun dinantikan tetapi kini kembali diambil Yang Kuasa. 

Ia kehilangan 10 orang keluarga, antara lain ibu, puterinya, cucunya, menantu laki, dan kerabat. 

Berbicara pada hari Senin di pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Riyadh, Arab Saudi, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan Mesir berharap mengenai proposal gencatan senjata dan pembebasan sandera, tetapi menunggu tanggapan dari Israel dan Hamas.