Indonesia Selangkah Lebih Dekat Bergabung dengan OECD

Kemenko Perekonomian
Menko Airlangga dan Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann.
Penulis: Dini Pramita
4/5/2024, 16.12 WIB

Pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD pada pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri OECD di Paris, Prancis, Kamis (2/5/2024).

Menurut Airlangga, penyerahan peta jalan ini merupakan salah satu proses dalam aksesi Indonesia untuk bergabung ke dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan atau The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). "Dengan mewakili 80% perdagangan dan investasi dunia, keanggotaan dan standar OECD sangat penting untuk menjamin perekonomian global yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Airlangga, dikutip Sabtu (4/5/2024).

Ia mengatakan, dengan menjadi anggota OECD, akan memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan global. Selain Indonesia, ada enam negara lainnya yang juga merupakan kandidat aksesi yaitu Argentina, Brasil, Bulgaria, Kroasia, Peru, dan Rumania.

Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menyampaikan ucapan selamat atas pencapaian Indonesia yang baru saja menerima Peta Jalan Aksesi OECD tersebut. "Kesuksesan ini juga dirasakan oleh seluruh anggota ASEAN. Kami berharap negara-negara ASEAN lain juga mengikuti langkah Indonesia, sehingga dapat meningkatkan keterwakilan kepentingan negara-negara ASEAN di OECD," kata dia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa menyatakan harapan agar Indonesia memperkuat poros kolaborasi Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dengan negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN). Ia mengatakan Jepang memiliki agenda untuk memperkuat kolaborasi antara OECD dengan negara-negara di Asia Tenggara dengan Indonesia sebagai poros utamanya.

Dalam pertemuan tingkat menteri anggota OECD yang berlangsung di Paris, Prancis, Airlangga menyampaikan tiga isu krusial yang menjadi agenda besar Indonesia, yaitu pembangunan berkelanjutan, pemanfaatan kecerdasan buatan yang bertanggung jawab, dan freeflow data dengan trust.