Trump Masih Berharap Bisa Negosiasi dengan Cina Sebelum Terapkan Tarif 104%

REUTERS/Carlo Allegri
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersumpah AS akan mengambil alih Jalur Gaza yang hancur akibat perang setelah warga Palestina dimukimkan di tempat lain, pada Selasa (4/2).
8/4/2025, 22.28 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia  menunggu kabar dari Tiongkok sebelum memberlakukan bea masuk lebih dari 100%. Ini menandakan bahwa Trump terbuka untuk negosiasi dengan kekuatan ekonomi nomor 2 tersebut di menit-menit terakhir.

Trump sangat percaya diri bahwa penyelesaian mungkin saja terjadi.

"Cina juga ingin membuat kesepakatan, tetapi mereka tidak tahu bagaimana memulainya. Kami menunggu panggilan mereka. Itu akan terjadi!" katanya di media sosial seperti dikutip dari Reuters, Selasa (8/4).

Trump telah menerapkan tarif 10% pada hampir semua impor ke pasar konsumen terbesar di dunia, dan tarif yang ditargetkan hingga 50% pada banyak mitra dagang akan mulai berlaku Rabu.

Namun, Cina menyatakan menolak untuk tunduk pada apa yang disebutnya "pemerasan" dan bersumpah untuk "berjuang sampai akhir". Pernyataan tersebut disampaikan setelah Trump mengancam akan menaikkan tarif hingga 104% sebagai tanggapan atas keputusan China untuk menyamai bea "timbal balik" yang diumumkan AS pekan lalu.

Cina Bersumpah Akan Berjuang Sampai Akhir

Cina memastikan tidak akan tunduk pada ancaman perang dagang Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Kementerian Perdagangan Cina menilai sikap Trump yang mengancam negara mereka dengan kenaikan tarif tambahan  menjadi 50% adalah kesalahan. 

“Ancaman AS untuk menaikkan tarif terhadap Cina adalah kesalahan di atas kesalahan lainnya. Cina tidak akan pernah menerimanya. Jika AS bersikeras dengan caranya sendiri, Cina akan berjuang sampai akhir," demikian pernyataan Kementerian Perdagangan Cina pada Selasa (8/4), seperti dikutip dari CNBC

Pemerintahan Trump mengatakan telah mengatur pembicaraan dengan beberapa negara sejauh ini, termasuk Jepang dan Korea Selatan. Cina bersiap menghadapi perang gesekan, dan produsen barang mulai dari peralatan makan hingga lantai memperingatkan tentang keuntungan, dan berusaha keras untuk merencanakan pabrik baru di luar negeri.

Mengutip meningkatnya risiko eksternal, Citi memangkas perkiraan pertumbuhan PDB Cina 2025 menjadi 4,2% dari 4,7%. Beberapa perusahaan memperingatkan bahwa mereka akan menaikkan harga.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.