Daun kelor terkenal sebagai salah satu bahan pengobatan tradisional yang berasal dari tanaman kelor (Moringa oleifera). Tanaman asli India utara ini dapat tumbuh di tempat tropis dan subtropis lainnya, seperti Afrika dan Asia, termasuk Indonesia.
Tanaman kelor memiliki ketinggian sekitar 7 meter sampai 11 meter dan tumbuh subur di dataran rendah hingga ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh di semua jenis tanah serta tahan terhadap musim kering dengan toleransi terhadap kekeringan mencapai enam bulan.
Manfaat dan khasiat tanaman kelor dapat ditemukan pada seluruh bagian tanaman, mulai dari daun, batang, akar maupun biji. Karena itu, kelor disebut juga miracle tree dan mother’s best friend. Di antara bagian-bagian tanaman ini, daun kelor memiliki kandungan nutrisi tinggi bagi kesehatan.
Daun kelor mudah didapatkan untuk diolah. Di beberapa wilayah di Indonesia, terutama pada bagian timur, daun ini dikonsumsi sebagai salah satu menu sayuran. Manfaat daun kelor beragam, mulai dari mengatasi diabetes, anemia, hingga masalah diare.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, daun kelor dapat dikonsumsi dalam berbagai sajian, antara lain sebagai bahan sayuran, suplemen (kapsul, tablet, minyak), dan dalam bentuk serbuk. Apa saja manfaat daun kelor? Ini pembahasannya.
1. Mengobati diabetes
Daun kelor mengandung asam klorogenat (chlorogenic acid) yang menstabilkan kadar gula darah. Asam klorogenat yang ditemukan pada daun kelor dapat membantu tubuh memproses gula dengan lebih baik dan dapat memperbaiki cara tubuh melepaskan insulin.
2. Mencegah anemia
Daun kelor dapat digunakan untuk mencegah anemia karena memiliki kandungan zat besi yang tinggi. Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah yang sehat. Salah satu penyebab anemia adalah kurang mengonsumsi zat besi. Tubuh membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh, dan mioglobin, protein yang menyediakan oksigen ke otot.
Menurut penelitian dalam Pakistan Journal of Nutrition Volume 3, daun kelor mengandung zat besi lebih tinggi daripada sayuran lainnya yaitu sebesar 17,2 miligram per 100 gram. Mengonsumsi daun kelor secara teratur dapat memenuhi kebutuhan zat besi sehingga mencegah anemia.
3. Menjaga kesehatan ibu hamil
Studi oleh Jongrungruangchok dkk. dalam Journal of Health Research menunjukkan, di Filipina daun kelor sangat terkenal untuk dikonsumsi sebagai sayuran dan dapat berfungsi meningkatkan jumlah ASI (air susu ibu) pada ibu menyusui sehingga mendapat julukan mother’s best friend.
Hal ini disebabkan karena daun kelor mengandung unsur zat gizi mikro yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, seperti beta carotene, thiamin (B1), Riboflavin (B2), niacin (B3), kalsium, zat besi, fosfor, magnesium, seng, serta vitamin C, sebagai asupan untuk meningkatkan kesehatan gizi ibu hamil. Dengan nutrisi yang cukup, ibu hamil dapat mengurangi stres sehingga keadaan janin sehat dan perasaan ibu menjadi lebih nyaman, tenang, dan bahagia.
4. Sebagai bahan pengawet alami
Selain untuk kebutuhan konsumsi, daun kelor juga dapat berfungsi sebagai bahan pengawet alami. Pada 2015, sebuah penelitian oleh Shah dkk. yang terbit dalam Journals of Food Packaging and Shelf Life menunjukkan, ekstrak daun kelor atau yang dikenal dengan istilah moringa leaf extract (MLE) dapat mempertahankan warna daging segar dalam kemasan selama 12 hari penyimpanan pada suhu dingin.
Hal itu terjadi karena daun kelor memiliki senyawa fenolik yang mampu mencegah terjadinya oksidasi lemak pada daging segar selama penyimpanan. Selain itu, komponen bioaktif yang cukup tinggi, seperti asam askorbat, carotenoid, dan senyawa fenolik, dalam daun kelor juga berperan dalam memperpanjang masa simpan produk.
5. Sumber vitamin
Berdasarkan penelitian tahun 2011 dalam Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, daun kelor mengandung vitamin C setara dengan tujuh buah jeruk, vitamin A setara dengan empat batang wortel, kalsium setara dengan empat gelas susu, potassium setara dengan tiga buah pisang, dan protein setara dengan dua mangkuk yoghurt.
6. Mengobati peradangan
Daun kelor kaya akan anti-inflamasi untuk mengobati radang dan linu. Penemuan tersebut berdasarkan studi dalam International Journal of Pharmacognosy Volume 1. Tak hanya itu, daun kelor juga berfungsi sebagai antimikroba, antijamur, antihipertensi, dan antitumor. Selain itu, daun kelor kaya akan nutrisi dan antioksidan yang dapat memerangi radikal bebas berbahaya penyebab peradangan.
7. Mengatasi diare
Hasil penelitian oleh Lakshminarayana dkk. dalam International Journal of Phytomedicine Volume 3 menunjukkan bahwa daun kelor dapat mengatasi diare. Hal itu karena dalam daun kelor ada kandungan diantaranya tannin and flavonoid yang berfungsi untuk mengobati diare.
Demikian manfaat daun kelor yang dapat dinikmati melalui olahan sayuran, suplemen, dan bubuk.