10 Makanan Khas Jawa Beserta Daerah Asalnya

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Pedagang menyiapkan Getuk dan Sawur pada acara Festival Makanan Tradisional di Hotel Sunan, Solo, Jawa Tengah, Senin (28/10/2019). Festival aneka jajanan tradisional yang diselenggarakan di lobi hotel tersebut untuk mengenalkan makanan tradisional khas Kota Solo sekaligus upaya meningkatkan kunjungan wisatawan melalui sektor kuliner.
22/3/2022, 10.45 WIB

Dalam buku Kuliner Yogyakarta Cerita di Balik Nikmatnya dijelaskan bahwa, nama gudeg didapat dari istilah bahasa Jawa hangudek. Istilah hangudek memiliki arti ‘proses mengaduk’.

5. Lontong krubyuk

Makanan khas Jawa ini mirip dengan masakan lontong pada umumnya. Lontong krubyuk berasal dari Jepara dan terdiri dari lontong yang disajikan dengan suwiran daging ayam rebus yang disiram kuah bakso dan ditaburi campuran tauge setengah matang dan irisan seledri.

6. Getuk

Getuk merupakan makanan khas Jawa yang terbuat dari singkong rebus. Singkong ditumbuk, ditambah gula, lalu dibentuk persegi atau sesuai kebutuhan, dan disajikan dengan taburan kelapa parut. Kehadiran penjual getuk keliling mempunyai keunikan tersendiri. Mereka menggunakan suara musik yang kencang dengan memutarkan lagu-lagu dangdut atau campursari.

7. Botok

Botok adalah makanan tradisional Jawa Tengah yang terbuat dari daging kelapa parut yang diperas santannya. Kelapa parut dicampur dengan cabai, garam, merica, kemangi dan daun salam.

Adonan kemudian ditaruh di atas selembar daun pisang lalu daun tersebut dibungkus rapat dan diikat dengan lidi dan ditaruh di atas kapal uap. Botok paling sederhana biasanya menggunakan bahan yang murah dan mudah didapat, seperti tempe cincang, tahu atau ikan teri.

8. Bongko mento

Makanan khas jawa ini berasal dari keraton Jepara. Bongko mento merupakan makanan ringan yang dibungkus dengan daun pisang. Isinya terdiri dari telur dadar isi dada ayam suwir tumis yang dicampur jamur tiram, bihun, dan santan.

9. Wingko

Wingko merupakan makanan khas Semarang yang sering dibeli sebagai oleh-oleh. Hidangan ini merupakan kue yang sebagian besar terbuat dari beras ketan dan kelapa kering, dipanggang dan dijual hangat.

Wingko biasanya adalah kue kelapa bulat yang hampir keras yang biasanya disajikan dalam potongan-potongan kecil yang hangat. Wingko dijual baik dalam bentuk kue besar berukuran piring atau kue kecil yang dibungkus kertas.

10. Apem

Apem merupakan makanan khas Jawa yang terbuat dari bahan dasar campuran tepung beras dan terigu. Apem atau apam dipercaya berasal dari Ki Ageng Gribig yang membawanya sepulang dari ibadah haji di Makkah.

Menurut buku Belajar dari Makanan Tradisional Jawa, Ki Ageng Gribig adalah seorang ulama pada zaman Mataram. Ki Ageng Gribig berdakwah menyebarkan agama Islam, khususnya di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah.

Kata apem diyakini berasal dari kata bahasa Arab, yaitu afwan atau affuwun. Artinya adalah ‘maaf’ atau ‘ampunan’. Pada zaman dahulu, masyarakat Jawa kesulitan untuk mengucapkan kata dalam bahasa Arab tersebut, sehingga akhirnya disebut apem. Makanan tradisional ini merupakan simbol permohonan ampun kepada Tuhan atas berbagai kesalahan.

Halaman: