Sinopsis Novel Tentang Kamu, Mengungkap Kasus Harta Warisan

Unsplash
Ilustrasi, buku novel.
Editor: Agung
15/9/2022, 12.30 WIB

Jika bicara tentang penulis yang memiliki karya-karya yang fenomenal, maka jelas Tere Liye adalah salah satunya. Ia adalah seorang penulis yang sukses merilis novel-novel yang tak hanya mampu nengaduk-ngaduk hati para pembacannya, namun juga laris manis di pasaran.

Sudah banyak novel yang telah ia rilis. Salah satunya adalah novel berjudul “Tentang Kamu”. Dirilis pada 2016 oleh penerbit Repubika, novel ini mengangkat kisah seorang pengacara muda yang ditugaskan untuk menyelesaikan masalah warisan.

Bila menilik dari karya-karya Tere Liye sebelumnya yang kerap menulis kisah percintaan yang tidak umum, novel ini pun juga demikian. Tidak hanya itu saja, novel ini juga penuh dengan unsur sejarah, drama kehidupan, aksi, serta sedikit bumbu romantisme.

Unsur yang ada di dalam ceritanya jelas membuat novel ini layak masuk ke dalam list bacaan Anda. Bila Anda tertarik untuk mengenal novel ini lebih jauh, Anda bisa membaca sinopsis novel Tentang Kamu sebagai permulaan.

Sinopsis Novel Tentang Kamu Karya Tere Liye

Cerita dimulai dari seorang pengacara muda Indonesia bernama Zaman Zulkarnaen yang mendapat panggilan dari Sir Thompson, seorang senior di firma hukum Thompson & Co untuk mengisi kursi lawyer senior.

Namun, Zaman baru bisa mendaatkan kursi bila Ia dapat menyelesaikan masalah pembagian warisan sebesar 19 triliun rupiah. Harta warisan itu tersimpan dalam 1% kepemilikan saham di salah satu perusahhan toiletries di dunia

Pemilik warisan tersebut adalah orang Indonesia berpspor Inggris bernama Sri Ningsih yang. meninggal di sebuah panti jompo di Paris. Permasalahannya adalah tidak ada data mengenai ahli warisnya sehingga Zaman harus mulai menelusuri kehidupan Sri Ningsih. Dengan mengandalkan petunjuk dari buku harian Sri Ningsih, ia memulai pencariannya.

Perjalanannya dimulai dari Pulau Bungin, yang merupakan tempat kelahiran Sri Ningsih. Di pulau tersebut, Ia berhasil mendapatkan informasi tentang kehidupan masa kecil Sri Ningsih dari seorang tetua.

Menurut informasi dari tetua, Sri Ningsih telah ditinggal mati oleh ibunya ketika melahirkan dirinya. Sang ayah yang bernama Nugroho pun memutuskan untuk menikah lagi, dan memiliki seorang anak bernama Tilamuta.

Suatu waktu, sang ayah prgi melaut dan tak pernah kembali sehingga Sri pun diasuh oleh ibu tirinya yang kerap mneyiksanya, seperti memukul hingga tidak memberinya makanan. Musibah lainnya kembali datang di mana terjadi kebakaran yang menyebabkan ibu tirinya meninggal. Sejak sat itu, Sri dan adik tirinya tinggal di sebuah pondok pesantren di Surakarta.

Zaman pun melanjutkan pencariannya di pondok pesantren di tersebut, Di sana, ia mendapatkan indormasi dari Bu Nur’aini tetang kehidupan remaja Sri Ningsih, mulai dari kisah persahabatanya yang hancur, hingga adik tirinya yang tewas karena serangan Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap pesantren tersebut.

Berkat petunjuk dari Bu Nur’aini, Zaman kembali mencari sisa-sisa kehidupan Sri Ningsih di Jakarta. Terungkap pula bahwa selama kehidupanya di sana, Sri pernah melakoni berbagai macam pekerjaan, hingga puncaknya ia berhasil mendirikan pabrik sabun sendiri dengan merk “Rahayu”. Namun, pada akhirnya, ia memutuskan pergi ke London.

Zaman pun akhirnya kembali ke London. Di sana, ia banyak menemukan faka baru termasuk tentang kehidupan cinta Sri dengan Hakan Karim, kepergian anak mereka, serta musibah yang membuat Sri kabur ke Paris.

Pencariannya tidak membuahkan hasil, karena tidak ada satupun keluarga yang dapat ditelusuri jejaknya. Masalah lain muncul ketika firma hukum A&Z Law ingin bernegosiasi dengan firma hukum tempat Zaman bekerja, dengan membawa wanita yang mengaku sebagai mertua dan istri dari Tilamuta.

Hal ini membuat Zaman merasa tidak ada yang beres, sehingga ia harus segera mencari surat wasiat dari Sri Ningsih yang ia pikir akan menjadi solusinya.

Kutipan Menarik Dari Novel Tentang Kamu karya Tere Liye

Salah satu alasan kenapa novel Tentang Kamu menjadi novel best-seller di pasaran adalah karena kisahnya yang mampu mengaduk-ngaduk hati para pembacanya. Tidak hanya itu, novel ini juga penuh dengan kutipan menarik yang membuat pembaca semakin terhanyut dengan ceritanya. Berikut beberapa di antaranya.

“Selain bagiku, janji adalah janji, setiap janji sesederhana apapun itu, memiliki kehormatan.”

Apa arti persahabatan? Apa pula arti pengkhianatan? Apakah sahabat baik akan mengkhianati sahabat sejatinya?”

“Saat kita sudah melakukan yang terbaik dan tetap gagal, apa lagi yang harus kita lakukan? Berapa kali kita harus mencoba hingga kita tahu bahwa kita telah tiba pada batas akhirnya?”

“Kenapa orang mudah sekali mengkhianati? Bukankah dalam hidup ini kejujuran adalah hal penting? Sepertinya aku harus mulai membiasakan diri menghadapi masalah seperti ini.”

“Ada banyak hal-hal hebat yang tampil sederhana. Bahkan sejatinya, banyak momen berharga dalam hidup datang dari hal-hal kecil yang luput kita perhatikan, karena kita terlalu sibuk mengurus sebaliknya.”

“Terima kasih telah menjadi bagian hidupku. Mencintaimu telah memberikanku keberanian, dan dicintai olehmu begitu dalam telah memberikanku kekuatan. Terima kasih.”