Mengenal Animal Communicator, Cara Mengetahui Isi Hati Peliharaan

pexels/cottonbro
ilustrasi orang dengan kucing
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Intan
18/10/2022, 22.12 WIB

Memiliki hewan peliharaan merupakan hal yang menyenangkan. Tak jarang juga orang memilih untuk merawatnya agar memiliki teman dan ada sesuatu yang dirawat.

Demikian juga pemilik yang dapat mengatasi rasa kesepiannya dengan mengajak binatang tersebut mengobrol. Meski tidak biasa, ternyata hal ini mampu sedikit demi sedikit menenangkan. Namun tidak dengan sebaliknya, binatang merupakan makhluk yang tidak bisa berbicara dengan bahasa manusia, dan juga tidak mengetahui pasti apakah mereka mengerti apa yang kita ucapkan.

Menariknya, ada yang namanya Animal Communicator atau komunikator hewan, yakni orang yang dipercaya dapat berkomunikasi dengan binatang.

Adanya profesi tersebut dipicu oleh rasa penasaran pemilik peliharaan yang tidak dapat mengerti apa yang hewannya ungkapkan. Mengingat hewan juga tidak berkomunikasi seperti manusia, maka dari itu, jasa tersebut banyak yang menggandrungi.

Diketahui juga bahwa profesi ini paling banyak terdapat di negeri Taiwan. Disana juga ada pusat pendidikan, yakni Taiwan Animal Communication Center yang menghasilkan lulusan bersertifikat setiap tahunnya.

Biasanya, jasa seorang animal communicator digunakan ketika pemilih ingin mengetahui apa yang ada di dalam pikiran binatang peliharaannya. Bisa juga ketika Anda kesulitan menemukan hewan apabila hilang.

Meski terkesan tidak mungkin, menggunakan jasa animal communicator bisa menjadi alternatif untuk mengidentifikasi apa penyebab dari masalah yang sedang dihadapi peliharaan. Misalnya mencari tahu pemicu stress atau penyakit yang mereka alami. Diketahui juga bahwa profesi ini masih belum banyak di Indonesia, namun sudah ada beberapa yang mungkin Anda butuhkan jasanya.

Di samping itu, ternyata kebenaran seorang animal communicator ternyata juga masih menjadi perbincangan, khususnya di luar negeri. Dimana proses yang dilakukan dipercaya melalui telepati, yakni kemampuan berkomunikasi tanpa menggunakan indra.

Melansir dari situs Halodoc, ternyata hewan dapat berkomunikasi dengan berbagai cara. Ada yang menggunakan indikasi visual, suara, senyawa kimia, sentuhan hingga gerakan. Tanda-tanda yang ditunjukkan hewan lah yang menjadi analisis seorang animal communicator.

Sempat disinggung pada paragraf awal, berkomunikasi melalui animal communicator bisa juga dalam upaya mencari hewan yang hilang. Dalam prosesnya, mereka akan menggunakan metode telepati.

Meski tidak melakukan kontak langsung atau pun berpapasan dengan hewan yang hilang, komunikator tersebut dipercaya bisa membaca isi hati dengan terkoneksi ke peliharaan. Faktanya, ada yang percaya bahwa komunikator ada yang terlahir dengan kemampuan berkomunikasi dengan hewan.

Selain itu, berkomunikasi melalui animal communicator ini juga bisa untuk mengatasi beberapa masalah. Di antaranya seperti hewan yang suka buang air sembarangan, stress hingga nafsu makan yang menurun.
Menariknya juga, Anda bisa berkomunikasi dengan hewan peliharaan yang sudah tiada. Tidak lain menggunakan perantara profesi ini.

Salah satunya yang sempat ramai belakangan ini adalah selebriti Instagram bernama Wendy Walters. Dimana ia baru saja berduka atas anjing peliharaannya yang berpulang, yakni anak bulu berwarna putih dengan nama Winter.

Tak lama berselang setelah Winter meninggal dunia, Wendy Walters menggunakan jasa seorang animal communicator. Ia mencari tahu apa yang peliharaannya rasakan secara mendalam. Termasuk tentang kondisinya yang kurang sehat dan ungkapan-ungkapan lain untuk sang majikan. Dimana hal tersebut cukup membuat haru para pengikutnya.

Adapun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara komunikasi yang dilakukannya. Tidak adalah dengan animal communicator. Meski masih pro-kontra, kembali lagi penggunaan jasa profesi ini masih tergantung pada kepercayaan masing-masing.

Di samping itu, Anda yang merasa tertarik juga wajib mewaspadai penipuan yang ditangguhkan validitasnya. Masih dilansir dari situs Halodoc, ternyata ada praktisi yang menggunakan metode cold reading untuk menyasar korban.

Adapun cold reading, misalnya seperti membaca gerak-gerik dan permainan psikologi yang kebenarannya masih diragukan. Alih-alih melakukan analisis, praktisi tersebut justru menggunakan cara yang tidak sesuai aturan.

Gamedia.com pada situsnya juga menjelaskan mengenai animal communicator palsu. Berikut ini adalah penjelasannya yang berhasil dirangkum:

1. Mengatakan hal yang sudah pasti

Merupakan hal yang paling umum dilakukan oleh praktisi palsu, mereka pasti mengatakan hal yang sifatnya mutlak. Tentu karena pihaknya hanya melakukan observasi dari apa yang terlihat tanpa analisis mendalam.

2. Menggunakan bahasa yang ambigu

Praktisi palsu juga rentan terhadap kebingungan. Karena profesi ini memang bukan keahliannya. Salah satunya ditunjukkan dengan bahasa yang terucap memiliki makna ambigu yang justru membingungkan untuk dirinya sendiri maupun pemilik hewan peliharaan. Tak heran ketika mereka tidak dibekali pengetahuan yang memadai sebagai seorang animal communicator.

3. Mengatakan hal yang kemungkinan besar benar

Hampir mirip dengan poin pertama, hal ini dilakukan untuk ‘cari aman’ dan kemungkinan terbukti. Misalnya peliharaan Anda sering duduk di jendela dan melihat keluar. Praktisi palsu tersebut kemungkinan akan mengatakan bahwa hewan memiliki sifat ingin tahu. Nyatanya, hal tersebut sangat umum dan sangat mungkin terjadi.

4. Banyak mengajukan pertanyaan

Alih-alih memberikan analisis dan memecahkan masalah, seorang praktisi palsu akan cenderung melontarkan pertanyaan. Dengan dalih ingin mencari tahu lebih lanjut, hal tersebut memang mereka lakukan karena kebingungan dan ketidaktahuan atas apa yang dilakukan.

Demikian penjelasan mengenai definisi mengenai animal communicator. Selain itu, juga ada ciri praktisi palsu yang patut Anda waspadai.