Burnout dapat diartikan sebagai kelelahan akibat pekerjaan. Menurut WHO, burnout adalah sindrom yang berhubungan dengan tempat kerja dan disebabkan oleh stres kronis di tempat kerja.
Burnout mencakup tiga aspek, yaitu:
- Perasaan kehabisan energi atau kelelahan.
- Merasa tidak fokus dengan pekerjaan, termasuk perasaan negatif atau sinis terkait dengan pekerjaan.
- Mengalami kemunduran dalam karir.
Berdasarkan pemaparan para pakar kesehatan dalam Healthline, Mayo Clinic, dan Everyday Health, berbagai cara sederhana dalam mengatasi burnout dapat dicoba. Simak cara mengatasi burnout berikut ini.
1. Kenali tanda-tanda burnout
Cara mengatasi burnout dimulai dengan mengenali tanda-tandanya, yaitu:
- Pelupa dan sulit berkonsentrasi.
- Berkurangnya kebanggaan dalam bekerja.
- Kehilangan pandangan tentang diri sendiri dan tujuan hidup.
- Kesulitan mempertahankan hubungan dengan orang yang dicintai.
- Frustrasi dan lekas marah terhadap rekan kerja.
- Rasa tegang pada otot yang tidak dapat dijelaskan, seperti nyeri, kelelahan, dan insomnia.
Menurut perkiraan tahun 2018 dalam jurnal BMC Psychiatry, sekitar 4-7% persen dari masyarakat yang bekerja mungkin mengalami burnout. Pekerja di bidang tertentu, seperti perawatan kesehatan, cenderung mengalami burnout yang jauh lebih tinggi.
Burnout dapat memiliki dampak yang luas, meliputi:
- Performa kerja yang menurun.
- Tidak bisa menikmati hobi, meluangkan waktu bersama keluarga, atau bersantai di luar pekerjaan.
- Meningkatkan risiko masalah kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, depresi, dan bunuh diri.
Dengan mengenali tanda-tanda burnout dan mendeteksinya lebih dini, burnout mungkin bisa dicegah.
2. Lakukan identifikasi
Identifikasi termasuk cara mengatasi burnout. Coba tanyakan hal-hal berikut untuk mengetahui apakah Anda mengalami burnout:
- Apakah Anda menjadi sinis atau kritis di tempat kerja?
- Apakah Anda memaksa diri untuk bekerja dan mengalami kesulitan untuk memulai pekerjaan?
- Apakah Anda menjadi mudah tersinggung atau tidak sabar dengan rekan kerja, pelanggan, atau klien?
- Apakah Anda kekurangan energi untuk terus produktif?
- Apakah Anda merasa sulit untuk berkonsentrasi?
- Apakah Anda kurang puas dengan pencapaian?
- Apakah Anda merasa kecewa dengan pekerjaan?
- Apakah Anda menggunakan makanan, obat-obatan, atau alkohol untuk merasa lebih baik?
- Apakah kebiasaan tidur Anda berubah?
- Apakah Anda terganggu oleh sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan, masalah perut atau usus, atau keluhan fisik lainnya?
Jika mayoritas jawaban Anda adalah benar, Anda kemungkinan mengalami burnout. Hal tersebut perlu diatasi agar dapat diselesaikan secepat mungkin sehingga tidak mengakibatkan dampak permanen.
3. Temukan penyebab burnout
Sulit untuk membuat perubahan ketika kita tidak tahu persis apa yang perlu diubah. Oleh sebab itu, temukan penyebab burnout. Cara mengatasi burnout ini dilakukan dengan menggali faktor atau sumber stres yang berkontribusi dalam hidup.
Burnout seringkali berkaitan dengan pekerjaan dan dunia profesional, seperti stres karena pekerjaan yang semakin menuntut. Namun, Anda juga bisa mengalami burnout ketika:
- Memiliki jadwal sekolah yang ketat.
- Berurusan dengan masalah hubungan, terutama yang tampaknya berputar-putar tanpa penyelesaian.
- Merawat orang yang dicintai dengan kondisi kesehatan yang serius atau kronis.
- Mencoba melakukan terlalu banyak hal sendirian.
Beberapa contoh penyebab burnout tersebut dapat membantu untuk mengatasinya. Dengan mengetahui penyebab burnout, Anda dapat mengambil tindakan yang tepat agar masalah dapat terselesaikan.
4. Luangkan waktu untuk perawatan diri
Kurangnya perawatan diri termasuk salah satu kontributor paling signifikan yang menyebabkan burnout. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk perawatan diri sebagai cara mengatasi burnout. Mulai dengan hal-hal kecil, seperti beristirahat sambil mendengarkan musik atau menonton film favorit.
Penting untuk menyediakan waktu perawatan diri karena ini membantu tubuh untuk jeda sejenak dari rutinitas yang mengakibatkan burnout. Dengan perawatan diri, energi akan terisi kembali sehingga mendapat lebih banyak kesabaran untuk diri sendiri dan orang lain.
Perawatan diri juga dapat meningkatkan empati dan memperbaiki hubungan dengan orang-orang sekitar yang mungkin terkena dampak. Bentuk perawatan diri yang lain termasuk tidur yang cukup, konsumsi makanan sehat, dan olahraga.
Tidak ada yang mengenal diri Anda lebih baik daripada Anda sendiri. Jika ada sesuatu yang terasa tidak nyaman, ada baiknya Anda memeriksa dan merawat diri sendiri sesuai keinginan.
5. Minta bantuan pada orang terdekat dan tepercaya
Berjuang sendirian untuk mengatasi burnout bisa menjadi sangat sulit. Oleh sebab itu, mintalah bantuan pada orang terdekat dan tepercaya. Mereka mungkin memiliki beberapa wawasan berharga yang dapat membantu mengatasi burnout.
Coba hubungi atasan, rekan kerja, anggota keluarga, atau siapa pun yang Anda percaya, kemudian uraikan segala keluh kesah dan masalah yang menyebabkan burnout. Jelaskan bagaimana burnout ini menyebabkan lelah dan menurunkan performa.
Jangan takut untuk meminta bantuan mereka.Saat berkomunikasi, jangan bertele-tele. Katakan secara jelas apa yang sebenarnya Anda rasakan. Gunakan waktu santai untuk berkomunikasi agar tidak canggung.
Melibatkan orang terkasih yang tepercaya dapat membantu dia merasa didukung dan tidak sendirian. Teman, anggota keluarga, dan mitra dapat membantu Anda bertukar pikiran tentang solusi yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi burnout.