Zendo Muhammadiyah Bertahan, Ini Daftar Startup Ojol Tutup Saingi Gojek dan Grab
Zendo yang dikelola oleh Serikat Usaha Muhammadiyah atau SUMU bertahan sejak 2015, meski bersaing melawan startup jumbo Gojek dan Grab. Setidaknya ada delapan perusahaan yang tutup di bisnis ini.
Daftar aplikasi ojol yang bertahan melawan Gojek dan Grab di Indonesia, termasuk Zendo Muhammadiyah di antaranya:
1. inDrive
Startup asal Rusia yang berbasis di Amerika, inDrive beroperasi di lebih dari 70 kota di Indonesia dan beroperasi di 46 negara secara global.
Berdasarkan laman resmi, inDrive masuk Indonesia pada 2019 di Medan dan Manado. Startup ojol ini kemudian berekspansi ke Jakarta.
inDrive menerapkan biaya bagi hasil 10% atau di bawah batas ketentuan 15%. Konsumen juga bisa menawar tarif ojol maupun taksi online.
Perusahaan menjamin biaya sewa aplikasi 10% merupakan yang terendah di pasar atau dibandingkan Gojek, Grab, dan Maxim.
2. Maxim
Maxim hadir di Indonesia sejak 2018. Perusahaan mengenakan biaya layanan kepada mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol yang lebih rendah ketimbang Gojek dan Grab yakni 5% - 15%.
Layanan Maxim tersedia di lebih dari 250 kota di seluruh negeri dari kota Sabang hingga Merauke. Layanan yang disediakan di antaranya:
- Ojek online atau ojol: Bike
- Taksi online: Car
- Pengiriman makanan
- Pengiriman barang
- Pengiriman barang berukuran besar atau kargo
- Layanan pijat dan pembersihan
- Bantuan untuk keseharian dengan tarif per jam
3. Zendo
Layanan Zendo dikelola oleh Serikat Usaha Muhammadiyah atau SUMU. Perusahaan yang hadir sejak 2015 ini tersedia di lebih dari 70 kota.
Dilansir dari situs resmi, Zendo menawarkan berbagai layanan transportasi dan kebutuhan harian yang dapat diakses melalui aplikasi maupun WhatsApp.
Zendo telah menggandeng lebih dari 700 mitra pengemudi dan 2.000 mitra layanan. Jumlah pengguna aktif melampaui 100 ribu orang.
4. Omega
Startup transportasi online asal Azerbaijan, Omega hadir di Indonesia lewat kerja sama dengan Maxim.
Omega memiliki aplikasi tersendiri. Namun layanan ojol ini juga tersedia di aplikasi Maxim.
Layanan yang disediakan oleh ojol yakni ojek online, taksi online, pengantaran barang, bantuan seperti mengangkat barang, pijat, dan bersih-bersih rumah.
Berdasarkan laman resmi, Omega baru menyediakan layanan pembayaran dengan uang tunai. Selain itu, ada fitur reservasi untuk menjadwalkan pesanan.
5. Nujek
Nujek atau Nusantara Ojek merupakan startup ojol lokal yang berdiri sejak 2018.
Nujek menyediakan layanan transportasi online, pengiriman barang, pesan antar makanan, belanja kebutuhan sehari-hari dan penyedia jasa profesional secara on demand melalui aplikasi.
Layanan yang disediakan oleh Nujek:
- nu-RIDE atau ojol: layanan antar-jemput penumpang dengan kapasitas satu orang
- nu-TAXI alias taksi online: layanan antar-jemput penumpang dengan kapasitas satu sampai empat orang
- nu-FAST atau pengantaran barang dengan dimensi maksimal 30x30x30 dan berat paling besar 30 kg
- nu-CARGO alias layanan pengantaran barang dengan dimensi maksimal 100x90x90 dan berat paling besar 150 kg
- nu-FOOD : layanan pesan antar makanan dan minuman
- nu-MART : layanan belanja kebutuhan harian
- nu-SERV : layanan jasa profesional dan rental yang dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dan kebutuhan
6. Buroq
Buroq merupakan ojol asal Indonesia yang didirikan pada 2019. Layanan yang disediakan seperti:
- Buroq ojek online
- Kereta kencana
- Hidangan surga
Daftar Startup Ojol Tutup Melawan Gojek dan Grab di Indonesia
1. Uber
Uber sempat menjajal pasar Asia Tenggara sebelum akhirnya hengkang pada Maret 2018. Saat itu, Grab yang merupakan pesaing Gojek mengakuisisi seluruh operasional Uber di Asia Tenggara.
2. Topjek
TopJek menawarkan tarif murah tanpa promo. Salah satu fitur unggulan TopJek adalah fungsi Chatroom yang saat Topjek hadir, belum diterapkan oleh kompetitor.
Selain itu, TopJek membatasi jumlah mitra pengemudi hanya 10 ribu.
3. Ojek Argo
OjekArgo sudah tidak aktif sejak 2017 dengan alasan yang tidak diketahui. Keunggulan Ojek Argo yakni pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi, tanpa perlu mendaftar atau membuat akun.
4. Call Jack
Call Jack merupakan aplikasi ojol asal Yogyakarta yang berdiri pada 9 Desember 2010.
5. Ojekoe
Ojekkoe merupakan aplikasi ojol yang awalnya bagian dari tugas akhir pendiri yakni Katon Muchtar. Aplikasi ini hanya memungut Rp 2.500 per hari untuk mengantar penumpang.
Pada 2016, OjekKoe menyediakan layanan pesan-antar makanan, belanja, dan pengiriman instan.
Sebelum tutup, Ojekkoe memiliki 500 mitra pengemudi ojol.
6. Lady Jek
LadyJek menawarkan keunikan dengan menawarkan layanan dengan pengemudi perempuan.
LadyJek sempat memiliki hampir 3.300 mitra pengemudi ojol. Namun, LadyJek bangkrut karena keterbatasan modal.
7. Ojesy
Ojesy didirikan pada Maret 2015 oleh Evilita Adriani dan Reza Zamir di Surabaya, Jawa Timur. Nama perusahaan yakni Ojek Syar'i Surabaya.
Ojesy menyasar pasar perempuan dan anak-anak, termasuk non-Muslim dan pengguna laki-laki dengan syarat di bawah 8 tahun.
8. Blujek
Blujek disebut sebagai saingan terbesar Gojek dan Grab. Blujek dengan identitas berwarna biru itu pun memiliki jumlah armada yang cukup besar.