Setiap orang pasti ingin memiliki hubungan yang langgeng, romantis, dan baik, namun terkadang ada tantangan yang harus dilalui. Terutama bagi pasangan yang menjalani long distance relationship (LDR), hubungan mereka mungkin terasa lebih sulit karena jarang bertemu, dan terkadang banyak masalah yang muncul. Sulit untuk membina hubungan emosional hanya melalui komunikasi virtual.
Untuk pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh atau LDR, bila sempat terpikir untuk mengakhiri hubungan, perlu diketahui bahwa tak ada yang menyenangkan dari membuat keputusan untuk berpisah dengan pasangan, dan mengakhiri hubungan yang sudah terjalin.
Mulai dari perasaan tidak nyaman, gugup hingga khawatir bisa jadi dirasakan saat berencana mengakhiri hubungan. Belum lagi kendala jarak yang membuat sulit untuk mengabarkan keinginan ini secara langsung.
Cara Memutuskan Hubungan LDR dengan Baik
Jika sudah memantapkan hati dan tidak merasa bahagia dalam menjalani hubungan jarak jauh atau LDR, maka buatlah agar perpisahan tidak memberikan efek negatif pada hubungan dan diri ke depannya. Dikutip dari id.wikihow.com, sebaiknya siapkan perpisahan secara matang dengan melihat berbagai cara di bawah ini.
1. Pilih Media yang Tepat
Sebisa mungkin pilih bertatap muka dengan pasangan sebagai opsi pertama dalam mengutarakan perpisahan. Namun jika pilihan bertemu langsung sulit untuk direalisasikan (baik karena faktor jarak maupun besarnya biaya) bisa juga memilih media telepon sebagai pilihan kedua.
Berkomunikasi via telepon jauh lebih personal dibandingkan melalui chat. Walau dalam beberapa kasus mengutarakan perpisahan via chat juga jadi pilihan terbaik, terutama bagi orang yang ingin mengakhiri hubungan abusif atau memiliki anxiety problem.
2. Cari Waktu yang Tepat dan Sama-sama Luang
Mengingat ini adalah hubungan yang berjauhan, mengatakan putus secara tiba-tiba akan membuat si dia merasa terkejut. Tidak ada yang tahu apa yang sedang ia alami di hari tersebut. Bisa jadi dia sedang pusing menyelesaikan pekerjaan, atau bersiap menghadapi ujian.
Jangan sampai permintaan putus yang diutarakan malah menambah buruk harinya. Tentukan waktu yang tepat dan tanyakan bagaimana harinya sebelum mengungkapkan pembicaraan putus.
3. Identifikasi Masalah
Sebelum mengutarakan permintaan putus, identifikasi terlebih dahulu masalah apa yang timbul dalam hubungan. Apakah karena jarak yang jauh hingga sulit berkomunikasi, sulit percaya, atau ada masalah lain. Ketahui jika masalah tersebut dapat diperbaiki atau tidak.
Jika memang solusi tidak dapat ditemukan, maka harus paham kapan mengakhiri hubungan bila sudah toxic atau kedua pihak sudah tidak bahagia bersama lagi.
4. Berbicara Jelas, Tegas, dan To The Point
Ketika meminta putus dari pacar via chat, merupakan suatu kondisi atau momentum di mana akan banyak terjadi perubahan yang cukup besar bagi pasangan. Rangkailah kalimat LDR putus versing masing-masi. Hindari pilihan kata yang berkesan menjelek-jelekkan. Ungkapkan secara logis dengan mengontrol emosi, nada bicara yang tenang.
Selain itu, penggunaan emoji maupun sticker ketika meminta putus bisa jadi dapat membangun suasana kurang serius. Selain itu, emoji maupun sticker dikhawatirkan bisa terlihat sedikit tidak sopan dan menyinggung pacar yang sedang dalam keadaan sensitif, karena permintaan putus.
5. Jangan Menggunakan Emosi
Saat sudah menemukan momen yang tepat, pastikan untuk mengungkapkan semua pemikiran mengenai hubungan ini pada pasangan. Ceritakan apa yang membuat akhirnya tidak merasa yakin dengan kelanjutan hubungan, serta ungkapkan alasan-alasan yang membuat yakin dengan keputusan ini.
Usahakan untuk tidak melibatkan amarah dan jelaskan secara gamblang. Intonasi yang dikeluarkan akan memengaruhi persepsi pasangan terhadap permintaan putus ini. Bila mengatakannya dengan baik, maka prosesnya akan lancar tanpa drama.
6. Dengarkan Juga Apa yang Pasangan Pikirkan
Dan sebaliknya, dengarkan juga jawaban versi pasangan. Dia mungkin akan mencurahkan perasaannya, mengidentifikasi masalah yang kalian punya dan semua solusi yang sudah kalian coba, dan apa yang dia pikirkan tentang hubungan ini.
7. Ucapkan Maaf, Terima Kasih, dan Sampai Jumpa
Jangan lupa untuk minta maaf padanya, apapun kesalahan yang pernah dilakukan atau janji yang tidak ditepati. Lalu, ucapakan terima kasih juga padanya atas semua usaha dan kebahagiaan yang pernah dia berikan pada periode hidupmu.
8. Berikan Jeda untuk Dia Memahami Perpisahan
Sebagai pihak yang mendengar keputusan perpisahan, tentu pasangan akan merasa kaget dan tidak menutup kemungkinan menolak hal ini. Apapun respon pasangan, pastikan untuk yakin dengan keputusan yang dibuat, sehingga tidak bimbang saat pasangan membuat argumen, atau memberikan pernyataan yang membuat ragu. Jika pasangan meminta waktu untuk menerima keputusan ini, ikuti kemauannya, namun berikan tenggat waktu agar akhir hubungan semakin jelas.
9. Setelah Putus, Jaga Media Sosial Tetap Positif
Setelah putus jangan langsung mengumbar semua rasa emosi dan keluh kesah di media sosial, apalagi sampai mem-block akun mantan. Selain tampak begitu 'kejam' sikap ini hanya membuat hubungan di masa depan jadi runyam. Tunjukkan sikap dewasa dengan menyimpan keluh kesah hubungan hanya pada orang terdekat.
Jangan biarkan media sosial diisi dengan curhatan dan keluhan yang akan berdampak pada nilai buruk di mata kerabat, teman, rekan kerja, bahkan mungkin calon pasangan baru yang potensial.
10. Move on
Hal terakhir yang harus dilakukan adalah move on. Pahami dan pelajari kenapa hubungan yang kemarin tidak bekerja dan apa yang bisa diperbaiki dari diri untuk membina hubungan yang lebih langgeng di masa depan. Beri waktu beberapa periode hingga siap untuk menjalani hubungan selanjutnya. Sembuhkan diri dahulu.