Bantuan Sembako Ditaksir Tak Cukup, Kelompok Miskin Terancam Kelaparan

ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/foc.
Penjual melayani pembeli di salah satu toko sembako di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020). Ekonom memperkirakan bantuan bahan pokok tidak mencukupi kebutuhan masyarakat miskin terdampak pandemi Covid-19.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
8/4/2020, 21.58 WIB

Meski dinilai tak mencukupi, Tauhid mengatakan bantuan tersebut dapat menopang masyarakat miskin dan rentan miskin. Bantuan itu setidaknya maish bisa memenuhi 25-30%total pengeluaran masyarakat kelompok miskin.

Tanpa kontribusi bantuan dari pemerintah daerah, bantuan sembako dari pemerintah pusat hanya mencukupi 15,94% dari pengeluaran makanan kelompok miskin. Sedangkan bagi kelompok rentan miskin, bantuan sembako sebesar Rp 200 ribu hanya bisa memenuhi 11,32% dari pengeluaran makanan mereka.

(Baca: Kamis Lusa, Dana Tunai Rp 3,5 Juta Dikucurkan lewat Kartu Prakerja)

Di sisi lain, bantuan sembako yang diberikan tidak mencukupi komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2019, ada beberapa komoditas yang mempengaruhi garis kemiskinan. Komoditas itu seperti, beras, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, gula pasir, kopi bubuk dan instan, kue basah, tempe, dan tahu.

Namun, prioritas program sembako tidak mencakupi mie instan, gula pasir, kopi, dan kue basah. "Padahal komoditas itu besar penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari mereka," ujarya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika