Beberapa kementerian merealokasi anggarannya untuk kegiatan program padat karya tunai untuk mengurangi dampak ekonomi akibat pandemi corona. Presiden Jokowi lewat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 meminta kementerian atau lembaga untuk merelokasi anggaran untuk program terkait penanganan Covid-19.
“Arahan Presiden bahwa anggaran-anggaran perlu diubah dan direalokasi, beberapa kementerian sudah melaporkan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas melalui video conference, Selasa (7/4).
Airlangga mengatakan, kementerian yang menjalankan realokasi anggaran di antaranya Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan.
(Baca: Jaga Daya Beli, Jokowi Minta Padat Karya Tunai Naik Lima Kali Lipat)
Kemenaker membuat program pembuatan masker dan disinfektan dan membuat program padat karya tunai untuk masa pemulihan penanganan Covid-19. Kemenaker juga sudah membuat program padat karya produktif yang bekerja sama dengan berbagai Balai Latihan Kerja (BLK) dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). “Bisa kerjasama dengan BUMDes yang diproduksi melalui BLK komunitas,” kata Airlangga.
Airlangga mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM telah membuat program padat karya tunai yang akan memudahkan pembayaran cicilan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kemenkop juga menyiapkan program untuk menjaga keberlangsungan koperasi simpan pinjam.
Sementara itu, Kementerian Pertanian menyiapkan program padat karya tunai yang akan menjadi penyangga ketika panen raya pada April, Mei, dan Juni 2020. Melalui program tersebut, Kementan akan menjaga harga gabah, beras, dan komoditas di bidang perunggasan. “Pemerintah juga akan mempersiapkan program-program penyangganya bersama dengan Bulog,” kata Airlangga.
Adapun Kementerian PUPR menyiapkan program padat karya tunai untuk pembangunan irigasi dan lainnya. Sedangkan Kementerian Perhubungan menyiapkan program padat karya untuk berbagai pekerjaan konstruksi. “Ada pekerjaan-pekerjaan yang diserahkan kepada kontraktor, namun kontraktornya diminta untuk dilakukan pekerjaan secara padat karya,” kata Airlangga.
Presiden Jokowi dalam rapat terbatas hari ini mengingatkan para menteri, kepala lembaga, kepala daerah untuk memperbanyak program-program padat karya tunai. Dia meminta program tersebut ditingkatkan lima kali lipat selama masa pandemi corona.
"Saat ini dalam keadaan tidak normal dan masyarakat dalam posisi yang sulit. Oleh sebab itu memperbanyak padat karya tunai menjadi kewajiban semua kementerian, lembaga dan daerah," kata Jokowi.
(Baca: Dampak Corona di RI, 1.266 Hotel Ditutup & 150 Ribu Pekerja Dirumahkan)