Kesehatan Warga Jatim Dinilai Rentan, Pemprov Siapkan Mitigasi Corona

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri), Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (tengah). Pemprov Jatim menyatakan telah melakukan sejumlah mitigasi guna antisipasi penyebaran virus corona.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
3/4/2020, 19.13 WIB

(Baca: Mayoritas Tambahan Kasus Baru Virus Corona ada di Jakarta dan Jatim)

Kemudian, jumlah kasur untuk merawat pasien corona telah meningkat hingga dua kali lipat. Hal ini seiring dengan penambahan kapasitas di Rumah Sakit Jiwa Menur untuk pasien corona. Selain itu, Rumah Sakit Universitas Airlangga turut disiagakan untuk menampung pasien corona.

Selanjutnya, Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) telah dialihkan untuk menangani orang dalam pemantauan (ODP) corona.

Dari sisi Alat Pelindung Diri (APD), pemerintah juga menggalakkan produksi secara mandiri kepada para industri. Dengan demikian, peningkatan layanan rumah sakit terhadap pasien corona juga diikuti oleh ketersediaan APD.

Pihaknya juga menggandeng perangkat desa untuk pengendalian corona, seperti menyediakan tempat karantina di luar desa bagi pemudik.

Riset KIC menunjukkan, indeks kerentanan provinsi Jawa Timur dalam menghadapi corona sebesar 30,6 atau sedikit di atas angka tengah nasional sebesar 26,3. Hal ini utamanya berasal dari risiko kesehatan penduduk yaitu sebesar 56,6. Kemudian, risiko karakteristik daerah 30,7 serta risiko mobilitas penduduk 16,6.

Direktur Riset Katadata Insight Center Mulya Amri mengatakan, kerentanan di wilayah Jawa Timur tidak mencapai kategori ekstrem. Namun, layanan kesehatan di Jawa Timur berada di posisi nomor tujuh dari bawah dibandingkan dengan provinsi lainnya.

"Artinya jumlah penduduk tinggi serta ada kemungkinan besar kondisi layanan kesehatan tertekan di tengah permintaanya yang tumbuh," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika