Khawatir Harga Minyak US$ 10, AS Desak Arab Saudi dan Rusia Rujuk

Pertamina
Ilustrasi Kilang TPPI
27/3/2020, 07.14 WIB

Konflik antara Arab Saudi dan Rusia, serta pandemi corona membuat harga minyak semakin tertekan. Beberapa analis memperkirakan harganya bisa menyentuh US$ 10 tahun ini.

(Baca: Masuki Masa Tersuram, Analis Prediksi Harga Minyak di Bawah US$ 20)

Khawatir akan hal itu, AS mendesak Arab Saudi dan Rusia rujuk. Juru bicara  Departemen Luar Negeri AS mengatakan, sekretaris Menteri Luar Negeri Mike Pompeo sudah berbicara dengan Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman pada Selasa lalu.

"Sekretaris Pompeo dan Putra Mahkota berfokus pada kebutuhan minyak, untuk menjaga stabilitas di pasar energi global di tengah respons dunia," kata juru bicara dalam pernyataan resminya, dikutip dari CNBC Internasional.

Sekretaris menekankan bahwa sebagai pemimpin G20 dan di bidang energi, Arab Saudi punya peluang untuk menstabilkan harga minyak. “Juga meyakinkan kembali pasar energi global dan keuangan ketika dunia menghadapi ketidakpastian ekonomi yang serius," katanya.

Dalam pernyataan bersama, Pompeo dan bin Salman menyatakan keprihatinan mendalam atas pandemi corona. Keduanya juga menggarisbawahi perlunya semua negara untuk bekerja sama mengatasi wabah tersebut.

(Baca: Anjlok Terdalam Sejak 1991, Harga Minyak Bisa Picu Gelombang Deflasi)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan