Jokowi Instruksikan Semua Tenaga Medis Corona Jalani Rapid Test

ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro/Pool/aww.
Petugas medis di Rumah Sakit Darurat Corona Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Seluruh tenaga medis yang menangani pasien corona akan diprioritaskan untuk menjalani rapid test sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.
Penulis: Rizky Alika
24/3/2020, 17.33 WIB

Dia juga mengatakan bahwa pemerintah telah mendistribusikan 125 ribu alat rapid test ke seluruh Tanah Air. Selanjutnya, pemerintah provinsi dapat menentukan prioritas pemeriksaan dengan melakukan penelusuran kontak (contact tracing).

(Baca: Rapid Test Dimulai, Pemerintah Temukan Kasus Baru Positif Corona)

Pemerintah provinsi juga diharapkan memberikan prioritas terhadap petugas kesehatan. "Berikutnya, pemeriksaan bisa berbasis daerah di mana kasus ditemukan dan dianggap berpotensi menular," ujarnya.

Sekadar informasi, rapid test dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk diuji imunoglobulinnya. Pemeriksaan ini disebut lebih cepat dibanding test swab yang selama ini digunakan.

Orang yang mendapatkan hasil rapid test yang positif akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan molekuler, yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR). Bila hasil PCR positif, pasien dinyatakan terinfeksi corona.

Sementara, pasien yang dinyatakan negatif dalam pemeriksaan tersebut tidak menjamin tak tertular virus corona. Sebab, rapid test dilakukan dengan berbasis serologi atau pengukuran kadar antibodi saat adanya virus dalam tubuh.

(Baca: Pasien Positif Corona RI Melonjak Jadi 686 Orang, 55 Meninggal Dunia)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika