PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menjamin pasokan listrik tetap terjaga meski 90% pegawainya bekerja di rumah guna menghindari virus corona Covid-19. Ini lantaran beberapa pos tugas tetap disiagakan walaupun mayoritas karyawan tak masuk kantor
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan pegawai yang bertugas pada unit seperti Pengatur Beban, Distribusi, Pembangkit, Call Center 123, Command Center, dan Posko Pelayanan tetap disiagakan di lokasi. Dia mengatakan PLN telah menyiapkan teknis sistem pekerjaan sejak sebulan belakangan.
“Tetap kami siagakan sehingga pelayaan listrik kepada pelanggan tetap terjaga maksimal,” kata Zulkifli dalam keterangan tertulis PLN, Minggu, (22/3).
(Baca: Menteri BUMN Sebut Kimia Farma Bisa Tambah Produksi Klorokuin)
Zulkifli mengatakan pegawai PLN telah dibagi ke dalam kelompok berbeda guna memastikan layanan berjalan. Sedangkan unit pendukung dan administratif di kantor pusat dan daerah diminta bekerja di rumah. “Kami telah memetakan bagian mana yang harus tetap bekerja penuh tidak boleh berhenti 24 jam,” ujarnya.
PLN menyiapkan sejumlah fasilitas kepada pegawai yang tetap bertugas di kantor. Beberapa di antaranya adalah ruang pemeriksaan kesehatan khusus, tambahan vitamin serta menyediakan antar jemput dari rumah menuju kantor.
“Agar mengurangi interaksi pegawai-pegawai tersebut di tempat yang rawan penularan,” kata Zulkifli.
(Baca: Sebesar 60% Kasus Kematian Akibat Virus Corona Terjadi di Jakarta)
Tak hanya PLN, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya yang menerapkan kerja dari rumah adalah PT Pelabuhan Indonesia II. Namun kebijakan ini diberlakukan proporsional, hanya pada karyawan yang berusia di atas 50 tahun, dalam kondisi hamil atau menyusui, serta kondisi kurang sehat.
“Karyawan yang kerjanya bersifat administratif juga diperbolehkan bekerja dari rumah,” kata Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis IPC Ogi Rulino dalam keterangan resmi, Rabu (18/3).