Kominfo Cabut Stempel Hoax soal Klorokuin Bisa Sembuhkan Virus Corona

Kominfo
Ilustrasi, konten virus corona yang distempel hoaks oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo beredar pada Mei 2019. Kominfo meralat pernyataan Disinformasi terkait obat Klorokuin dapat menyembuhkan virus corona.
21/3/2020, 10.07 WIB

Kementerian Komunikasi dan Informasi atau Kominfo akhirnya mencabut stempel hoax terkait informasi yang menyebut obat Klorokuin dapat menyembuhkan virus corona. Hal itu berdasarkan uji klinis terhadap pasien Covid-19 di Tiongkok.

Kominfo menyebut pihaknya memang sempat memberikan stempel hoax atau disinformasi terkait Klorokuin dapat menyembuhkan Covid-19. Hal itu didasarkan pada pernyataan resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kepala perawatan klinis dalam Program Emergensi WHO Janet Diaz menyatakan bahwa pihaknya belum memiliki bukti bahwa Klorokuin dapat menyembuhkan pasien COVID-19. Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers pada 20 Februari 2020.

Namun informasi itu diralat setelah obat Klorokuin direkomendasikan menjadi bagian dalam proses penyembuhan Covid-19. Penggunaan obat tersebut telah melewati uji klinis terhadap 100 pasien di 10 rumah sakit Tiongkok.

"Maka stempel Disinformasi pada tanggal 15 Maret 2020 kami cabut," tulis Kominfo dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (20/3).

(Baca: Erick Tohir Targetkan BUMN Farmasi Pasok 4,7 Juta Masker Akhir Bulan)

Di sisi lain, pemerintah justru mengimpor Klorokuin dan Avigan untuk menyembuhkan pasien corona. "Obat ini sudah dicoba oleh satu dua tiga negara dan memberikan kesembuhan," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (20/3).

Jokowi menyatakan akan memesan 2 juta Avigan dan saat ini telah memiliki persediaan 3 juta Chloroquine. "Kami telah datangkan 5 ribu Avigan dan dalam proses pemesanan 2 juta," kata Jokowi .

Jokowi menyatakan obat-obatan tersebut akan dikirimkan kepada pasien yang membutuhkan melalui dokter keliling dari rumah ke rumah atau melalui rumah sakit dan puskesmas di kawasan yang terinfeksi. Jokowi juga meminta BUMN untuk memperbanyak produksi obat tersebut.

Avigan merupakan merek obat yang diproduksi Fujifilm Toyama Chemical, perusahaan asal Jepang. Avigan mengandung favipiravir atau obat anti influenza yang diproduksi Fujifilm sejak 2014.

Obat ini diberikan kepada pasien corona di Jepang sejak wabah menyebar di negara itu pada Februari lalu. Tiongkok pun merekomendasikan penggunaan obat tersebut secara resmi.

"Obat ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan jelas efektif dalam pengobatan," kata Direktur Badan Nasional Pembangunan Bioteknologi China Zhang Xinmin dalam konferensi pers, Rabu (18/3).

Sedangkan Klorokuin merupakan obat malaria yang dianggap efektif digunakan untuk pengobatan pasien terinfeksi corona. Beredar pesan, Tiongkok dan Perancis menggunakan obat tersebut untuk perawatan pasien corona. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pun meminta stafnya untuk menyediakan obat antimalaria tersebut.

(Baca: Jokowi: Wisma Atlet Siap jadi Rumah Sakit Darurat Corona Besok Malam)

Reporter: Desy Setyowati