Selamatkan Rupiah dari Corona, BI Borong Surat Utang Negara Rp 103 T

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut pihaknya telah membeli SBN sebesar Rp 80 triliun sejak sentimen penyebaran virus corona menekan nilai tukar rupiah.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
2/3/2020, 16.41 WIB

Ketiga, menurunkan GWM rupiah sebesar 50 bps unruk perbankan yang membiayai kegiatan ekspor dan impor. Ketentuan ini akan berlaku mulai 1 April 2020 dan pelaksanaannya akan dikoordinasikan dengan pemerintah.

Keempat,  memperluas jenis dan cakupan underlying transaksi bagi investor asing didalam melakukkan lindung nilai, termasuk dalam DNDF.  Kelima, menegaskan bahwa investor global dapat menggunakan bank kustodian baik global maupun domestik untuk investasi di Indonesia. 

(Baca: Jokowi Nyatakan 2 WNI di Indonesia Positif Virus Corona)

Setelah mengumumkan lima kebijakan tersebut nilai tukar rupiah berbalik menguat dari sebelumnya melemah di posisi Rp 14.408 per dolar AS ke posisi Rp 14.265 per dolar AS.

BI sebelumnya juga telah memangkas suku bunga acuan sebesar 0,25% menjadi 4,75% guna menahan perlambatan ekonomi akibat dampak ppenyebaran virus corona. Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 5,1% hingga 5,5% menjadi 5% hingga 5,4%.

Adapun Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan dua warga negara Indonesia positif terifeksi virus corona. Dua warga Depok yang merupakan ibu dan anak itu kini tengah diisolasi dan dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso.

Wabah virus corona hingga kini telah membunuh lebih dari 3.000 orang dengan total kasus infeksi mencapai 88 ribu orang. Jumlah kasus baru virus corona di Tiongkok mulai menurun, tetapi meningkat di negara dan wilayah lainnya seperti terlihat dalam databoks di bawah ini. 

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu