DPR Dorong Pemerintah Negosiasi ke Arab Saudi soal Penundaan Umroh

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Ribuan calon jamaah umroh batal berangkat menuju Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umroh akibat larangan masuk sementara yang dikeluarkan Arab Saudi terkait pencegahan penyebaran virus corona.
Editor: Agustiyanti
1/3/2020, 17.58 WIB

Kebijakan penundaan umroh sementara waktu ini  dapat berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan. Salah satunya, nasib biro travel yang sudah terlanjur memesan tiket untuk para jemaah asal Indonesia.

"Karena ini adalah kondisi darurat secara dunia. Tingkat diplomasi harus ditingkatkan," jelas dia.

(Baca: Jokowi Didesak Transparan soal Penanganan Virus Corona )

Sebelumnya, perusahaan penyelenggara haji dan umrah menyatakan kerugian akibat penyetopan sementara izin umroh dapat mencapai Rp 2,5 triliun dalam satu bulan. Angka ini dihitung dari potensi penjualan jasa haji dan umrah per bulan.

Perhitungannya, biaya umroh untuk satu orang minimum senilai Rp 20 juta. Adapun, rata-rata jumlah jemaah dari Indonesia mencapai 100-150 ribu per bulan. Kerugian tersebut dinilai bisa berdampak pada tenaga kerja pada perusahaan penyelenggara perjalanan tersebut. 

Sebagaimana diketahui, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi melalui akun twitter-nya menyatakan kebijakan pemerintah Arab Saudi ini merupakan upaya untuk mencegah masuk dan menyebarnya wabah virus Covid-19 di negara kerajaan tersebut.

Namun, penangguhan tersebut hanya diberlakukan terhadap negara yang penyebaran virus corona berada pada level berbahaya, berdasarkan kriteria yang ditentukan otoritas kesehatan Kerajaan. Indonesia termasuk di dalamnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan