BKPM Sebut Masalah Realisasi Investasi Tak Sesuai Serapan Tenaga Kerja

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di tengah rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Kamis (7/11/2019). Bahlil mengungkan sejumlah faktor penyebab di balik ketidaksesuaian antara realisasi investasi yang masuk dengan serapan tenaga kerja.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
3/2/2020, 14.30 WIB

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, peningkatan realisasi investasi tak sejalan dengan kenaikan jumlah penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya teknologi.

"Menyangkut persoalan tenaga kerja, betul realisasi investasi tidak berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja," kata Bahlil dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (3/2).

(Baca: Cerita Kepala BKPM Berhadapan dengan ‘Hantu’ Penghambat Investasi RI)

Dia pun menjelaskan, realisasi investasi sepanjang 2019 mencapai Rp 809,6 triliun, baru menyerap tenaga kerja sebanyak 1,03 juta orang.

Sedangkan pada 2018, realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp 721,3 triliun dan menyerap tenaga kerja sebesar 960.052 orang. Begitupun pada 2017, dari investasi Rp 692,8 triliun, serapan tenaga kerjnya lebih tinggi mencapai sebesar 1,17 juta orang.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu