Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menetapkan wabah virus corona sebagai kondisi gawat darurat global kemarin, Kamis (30/1). Virus ini telah menewaskan 213 orang di Tiongkok dan menyebar ke 18 negara.
Kekhawatiran utama WHO adalah penyakit ini menyebar ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah. “Alasan utama keputusan itu bukan karena apa yang terjadi di Tiongkok tapi di negara lain,” kata Pimpinan WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip dari BBC.com.
Jadi, penetapan kondisi tersebut bertujuan untuk mencegah atau mengurangi penyebaran virus ke lintas negara. Hal ini juga memberikan WHO kemampuan untuk mempercepat respon pemerintah dan lembaga lainnya di dunia untuk secara global bergegas menangani wabah virus corona.
Virus corona pertama kali muncul di sebuah pasar ikan yang menjual satwa ilegal di Wuhan, China. Kota ini beserta beberapa kota sekitarnya sekarang dalam keadaan terisolir untuk mencegah penyebaran virus.
Sebanyak 98 kasus virus corona telah terjadi di 18 negara dan belum ada korban meninggal. Sebagian besar kasus-kasus itu terjadi pada orang yang baru saja mengunjungi China, khususnya Wuhan.
(Baca: Wabah Virus Corona, KBRI Beijing Imbau WNI Tinggalkan Tiongkok)
Langkah WHO ini bukan yang pertama kalinya. Ada empat penyakit lainnya yang sempat mendapatkan status gawat darurat global dalam satu dekade terakhir. Berikut beberapa daftarnya:
1. Flu Babi
Wabah virus H1N1 terjadi pada 2009-2010. Sebuah studi menunjukkan korban tewas akibat flu babi mencapai 151.700 sampai 575.400 orang. Melansir dari CNN.com, penyakit pernapasan ini disebabkan virus influenza tipe A pada babi.
Penularannya berasal dari kontak dekat hewan itu atau benda yang terkontaminasi virus ke manusia. Amerika Serikat sempat mengalami wabah flu babi dengan jumlah korban mencapai 50 juta jiwa dan menewaskan lebih 10 ribu orang
2. Polio
Pada 2014 WHO memutuskan penyakit polio masuk kategori gawat darurat global. Meskipun penyakit ini sudah hampir hilang pada 2012, namun setahun kemudian penderita penyakit ini meningkat. Ketika itu penyebaran terbesar terjadi di Asia Selatan dan sebagian Afrika.
WHO lalu mengumumkan rencana kerja untuk memberantas polio dengan dana US$ 5,5 miliar. Rencana ini termasuk kampanye imunisasi massal di tiga negara endemik tersisa, yaitu Pakistan, Afghanistan, dan Nigeria.
(Baca: Jack Ma & Bill Gates Sumbang Jutaan Dolar untuk Tangani Virus Corona)
3. Zika
Penyakit ini tersebar melalui nyamuk Aedes aegypti, yang menggigit pada siang hari. Gejalanya mirip demam dengue. Banyak ahli menyebut Zika memiliki kaitan dengan demam kuning dan virus Nil Barat.
Pada 2016, wabah Zika mulai terjadi, terutama di kawasan Amerika Selatan, lalu menyebar ke Amerika Serikat dan Afrika. Para ahli menemukan hubungan antara infeksi virus ini dengan mikrosefali. Ibu hamil yang terkena Zika bisa melahirkan bayi dengan kondisi kepala lebih kecil dari ukuran rata-rata.
4. Ebola
Sudah dua kali WHO menetapkan kondisi gawat darurat untuk penyakit ini. Pertama, pada Agustus 2014 sampai Maret 2016. Sebanyak 30 ribu orang terinfeksi virus ini dan lebih dari 11 ribu orang meninggal di Afrika bagian barat.
Kondisi gawat berikutnya muncul pada 2019 ketika terjadi wabah besar di Congo. Gejala penyakitnya berawal dari mual, muntah, dan diare. Kalau kondisi semakin gawat, penderita akan mengalami pendarahan hingga meninggal.
(Baca: Korban Corona Bertambah Jadi 213 Orang, WHO Tetapkan Gawat Darurat )