Korban Virus Corona Bertambah, Harga Minyak Dunia Melemah Lagi

Katadata
Ilustrasi, kilang minyak.
28/1/2020, 09.04 WIB

Untuk menahan laju penurunan harga, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) secara de-facto mengatakan kelompok tersebut akan menanggapi setiap perubahan permintaan.

(Baca: Harga Minyak Merosot di Tengah Banjir Pasokan dan Wabah Virus Corona)

Sumber OPEC mengatakan, ada diskusi awal di antara negara-negara mOPEC + untuk memperpanjangan pemotongan pasokan minyak saat ini hingga lebih dari Maret. Pemangkasan pasokan minyak itu akan lebih dalam.

Hal itu dalam rangka menindaklanjuti penurunan permintaan akibat virus corona. Meskipun Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman Al-Saud optimistis virus tersebut dapat tertangani.

OPEC dan sekutunya termasuk Rusia yang dikenal sebagai OPEC+ sudah menahan pasokan selama hampir tiga tahun untuk mendorong harga minyak. Pada 1 Januari 2020, mereka sepakat produksi yang dikurangi bertambah 500 ribu barel per hari (bpd) menjadi 1,7 juta barel per hari hingga Maret.

Namun, harga minyak mentah Brent melemah hampir seperlima sejak 8 Januari lalu. Pada awal tahun ini, harga minyak sempat di atas US$ 70 per barel akibat ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran. Akan tetapi, hal itu berlangsung singkat.

(Baca: Pasar Khawatir Virus Corona Menyebar, Harga Minyak Kembali Tertekan )

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan