Gandeng BUMD Kelola Sumur Tua, Pertamina EP: Potensi Produksi Kecil

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pekerja beraktivitas di area Proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) usai prosesi Tajak Sumur di Desa Bandungrejo, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (9/10/2019).
20/1/2020, 11.47 WIB

Pertamina EP menyatakan kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta Koperasi Unit Desa (KUD) terus dilakukan dalam mengelola sumur tua. Tujuannya, untuk menambah produksi migas. Meski begitu, tambahan produksi tidak banyak.  

Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf menjelaskan, kerja sama sudah sejak dulu dilakukan dengan BUMD dan KUD, seperti di Bojonegoro, Blora, Musi Banyu Asin, dan Langkat. "Potensi ya tidak besar, paling puluhan atau ratusan barel minyak per hari (BOPD),” kata dia kepada Katadata.co.id, akhir pekan lalu.

Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mendorong Pertamina EP untuk menggandeng mitra untuk mengelola sumur tua guna mengoptimalkan produksi. Sebab, sumur tua yang masih menjadi konsesi Pertamina EP tersebar di berbagai wilayah, sehingga tidak ekonomis untuk dikembangkan sendirian.

(Baca: Kejar Target Lifting Minyak 2020, Kementerian ESDM Siap Beri Insentif)

"Kami mendorong Pertamina EP bekerja sama dengan mitra untuk mereaktifasi sumur tua," ujarnya. Ia pun meminta Pertamina EP tidak memberikan beragam syarat yang menyulitkan untuk bisa menjadi mitranya. “Sehingga dapat menolong," kata dia.

Tahun ini, Pertamina EP memproyeksikan produksi minyak sebesar 85.000 (BOPD), dan gas 932 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Proyeksi ini naik dari realisasi tahun lalu yakni minyak sebesar 82.361 BOPD, dan gas 959,24 MMSCFD. Perusahaan mengalokasikan belanja modal US$ 784 juta atau sekitar Rp 10,7 triliun untuk mendukung pencapaian target tahun ini.

Sedangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, produksi siap jual (lifting) minyak ditargetkan 755 ribu BOPD secara nasional, dan lifting gas 6.670 MMscfd.