Pernyataan Trump Mengenai Serangan Iran Buat Harga Minyak Tertekan
Harga minyak mentah dunia melemah setelah konflik di Timur Tengah mulai reda dan tidak merusak infastruktur energi. Selain itu, Presiden Amerika Serikat (AS) menyebut serangan Iran ke pangkalan militer di Irak tidak membahayakan pasukan Negeri Paman Sam tersebut.
Seperti dilansir dari Bloomberg pada Kamis (9/1) pukul 08.06 WIB, harga minyak jenis Brent untuk kontrak Maret 2020 turun 4,15% menjadi US$ 65,44 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Februari 2020 naik tipis 0,59% menjadi 60,20.
Trump lebih tenang dalam menyikapi konflik dengan Iran dan mengisyaratkan tidak akan membalas serangan. "Fakta bahwa kami memiliki militer dan peralatan hebat ini tidak berarti kami harus menggunakannya," kata Trump dalam pidatonya di Gedung Putih seperti mengutip dari Reuters.
(Baca: Enggan Balas Iran secara Militer, Trump Bakal Beri Sanksi Ekonomi)
Di sisi lain, persediaan minyak mentah AS naik karena permintaan yang berkurang. Berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) persediaan minyak mentah AS naik 1,2 juta barel pada pekan lalu.
Hal itu mengejutkan pasar yang memperkirakan stok minyak bakal turun hingga 2,6 juta barel> Data tersebut juga bertentangan dengan data industri awal yang menunjukkan penurunan 5,9 juta barel.
"Meningkatnya sentimen negatif dalam laporan mingguan EIA menambah momentum untuk membalik harga minyak mentah," kata Matt Smith, Direktur ClipperData.
Serangan rudal Iran terhadap dua pangkalan militer AS di Irak pada Rabu (8/1) dini hari, terjadi setelah upacara pemakaman komandan militer Iran Qassem Soleimani. Militer AS pada Selasa (7/1) kemarin menyampaikan bahwa Iran telah menembakan lebih dari selusin rudal balistik ke pangkalan militer Irak yang menampung tentara koalisi yang dipimpin AS.
(Baca: Harga Minyak Meroket setelah Iran Serang Pangkalan Militer AS)