Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan operasi dengan pesawat dengan yang berbadan besar dinilai lebih efektif dibandingkan menyediakan penerbangan tambahan. Karena bisa menjaga kepadatan bandara dan menghindari adanya penundaan waktu penerbangan atau delay.
"Kalau bandara terlalu padat, itu bisa terjadi delay, dan berdampak pada performance pesawat," kata dia November lalu.
(Baca: Banyak Diskon, Menhub Klaim Harga Tiket Pesawat di Akhir Tahun Membaik)
Sedangkan AirAsia menyiapkan 65 ribu kursi penerbangan tambahan tanggal 1 Desember 2020 hingga 5 Januari 2020. Penambahan dilakukan di rute-rute seperti tujuan Bali, Lombok, Surabaya, hingga Singapura.
“Jakarta-Denpasar kami tambah jadi 13 kali sehari untuk periode 15 Desember sampai 5 Januari,” kata Head of Communications Indonesia AirAsia Baskoro Adiwiyono bulan lalu.