Dikritik Susi, Jokowi Bela Kebijakan Ekspor Benih Lobster

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Presiden Jokowi menjelaskan, kebijakan ekspor benih lobster harus dilihat dari efek kemanfaatannya.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
17/12/2019, 15.22 WIB

Kendati demikian, Edhy mendorong petambak untuk melakukan restock lobster dewasa sebanyak 5%. Pemeirntah juga akan mendorong kajian ilmiah pengembangbiakan  lobster jika kebijakan itu diterapkan. 

“Lobster itu kalau tidak dipanen toh tumbuhnya 1%," kata Edhy.

Rencana Edhy ini didukung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan maupun Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Hariyadi Sukamdani.

(Baca: Marak Penyelundupan, Kadin Dukung Ekspor Benih Lobster Dibuka Kembali)

Namun, Susi yang sempat menutup keran ekspor benih lobster meradang mendengar rencana tersebut. Melalui media sosial Instagram dan Twitter-nya, Susi mengimbau pemerintah tidak tamak dalam memanfaatkan kekayaan alam yang merupakan anugerah dari Tuhan untuk Indonesia.

Dalam video yang ia unggah, Susi menyebutkan perbandingan harga lobster dewasa dan benih lobster yang akan diekspor ke Vietnam.

Menurutnya, Indonesia akan sangat diuntungkan jika mau bersabar membiarkan benih-benih lobster itu tumbuh di lautan dan menjualnya ketika sudah besar. Sebaliknya, menjual benih lobster hanya akan menimbulkan kerugian besar.

Selain harganya lebih murah dibanding lobster dewasa, penjualan benih akan membuat populasinya menurun di masa depan. "Lobster yg bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita untuk menjual bibitnya,” kata Susi.

Susi mendapat dukungan dari ekonom senior Faisal Basri. "Kalau benihnya kita pelihara, sudah jadi dewasa baru kita ekspor, kan nilainya tinggi. Nah, ini sumber yang bisa meningkatkan devisa. Eh bibitnya kita jual. Gila enggak?" ungkap Faisal.

Halaman: