SKK Migas Intip Fasilitas Terminal LNG Inpex di Jepang

Ilustrasi. Kunjungan SKK Migas ke Fasilitas Terminal LNG Inpex di Jepang dilakukan untuk memastikan teknologi yang dapat digunakan untuk pembangunan Blok Masela.
Editor: Agustiyanti
12/12/2019, 12.04 WIB

"Ini agar anugerah yang luar biasa di Masela dapat dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kontribusi bagi negara dan kesejahteraan masyarakat," kata Wisnu.

Saat ini, proyek pemgembangan Blok Masela baru memasuki tahapan desain  dan pembebasan lahan. Arifin Tasrif sebelumnya menargetkan proses engineering, procurement, construction atau EPC bisa dimulai pada 2022. 

(Baca: SKK Migas: Belum Ada Kandidat Kuat Pembeli Gas Blok Masela)

Proyek dengan investasi mencapai US$ 19,8 miliar ini diharapkan dapat berproduksi pada kuartal pertama 2027. Adapun kapasitas produksi Blok Masela ditetapkan sebanyak 9,5 metrik ton per tahun atau MTPA LNG dan 150 juta standar kaki kubik atau MMSCFD gas pipa. Kumulatif produksi kondensat selama 2027-2025 ditaksir 255,28 juta MMSTB.

Pada saat konstruksi, proyek ini diperkirakan akan menciptakan 91.719 lapangan kerja per tahun dan 66.838 lapangan kerja ketika beroperasi.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan