BNN Kaji Tren Peningkatan Penyelundupan Narkoba di Ibu Kota Baru

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Ilustrasi, Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Ciamis Engkos Kosidin (kanan) didampingi Kasi Pemberantasan BNNK Ciamis Kompol Ricky Lesmana (tengah) menunjukkan barang bukti narkoba saat rilis di Kantor BNNK Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (20/11/2019).
Penulis: Rizky Alika
5/12/2019, 15.54 WIB

Ini artinya, penyelundup narkoba tersebut melibatkan jaringan lokal dan internasional. Jaringan lokal umumnya berasal dari daerah tujuan penyelundupan atau pemasaran narkoba, dalam hal ini asal Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.

"Mungkin juga menyebar terus ke Jawa Timur dan Jakarta," ujar dia. (Baca: Bos Softbank Dikabarkan Tertarik Danai Pemindahan Ibu Kota RI)

Sedangkan jaringan internasional berasal dari sumber narkoba tersebut yakni Myanmar, Laos, dan Thailand. Ia menambahkan, sindikat internasional umumnya tidak pernah berasal dari satu negara saja.

Bila ada bukti konsisten dan signifikan dari tindak pidana asal, BNN akan menindaklanjuti sindikat dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Ia berharap, langkah ini dapat melumpuhkan pergerakan sindikat. Sebab, para sindikat kerap memakai uangnya untuk mengoperasikan dan mempengaruhi orang lain guna melancarkan bisnis.

Hingga saat ini, penyelundupan narkoba paling banyak terjadi di pantai timur Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Kepulauan Riau. (Baca: Jadikan Ibu Kota Baru Ikon Dunia, Pemerintah Permak Teluk Balikpapan)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika