Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menilai, pemilihan Ketua Umum Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) berpotensi dilakukan secara aklamasi. Apalagi jika mayoritas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) tingkat I mendukung satu orang calon ketua umum.
Sejauh ini, sebelas DPD menyatakan dukungannya secara resmi kepada calon ketua umum petahana Golkar Airlangga Hartarto. Dukungan itu disampaikan ketika sesi penyampaian pandangan umum.
Belum ada satu pun DPD tingkat I yang mendukung pesaing Airlangga, Ridwan Hisjam. “Jika pandangan di daerah dan organisasi pendiri Golkar menyatakan dukungan kepada Airlangga, satu-satunya, itu yang akan menjadi dasar pada sidang paripurna setelahnya,” kata Ace di sela Munas Golkar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (4/12).
Menurut Ace, dukungan DPD tingkat I biasanya akan diikuti DPD tingkat II. Dengan demikian, hal tersebut dapat dianggap juga sebagai pandangan umum dari DPD.
(Baca: Airlangga Klaim Berhasil Selamatkan Golkar, Singgung Kasus Setnov)
Meski demikian, Ace menilai penetapan Ketua Umum Golkar tak akan dipercepat walaupun nantinya seluruh DPD telah menyatakan dukungan. Sebab, Munas Golkar tak hanya bertujuan memilih Ketua Umum.
“Munas ini juga untuk penyempurnaan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART),” kata dia. Selain itu, untuk membahas program dan strategi pemenangan Partai Golkar hingga kaderisasi.
Munas juga menjadi ajang untuk menyampaikan pernyataan politik Partai Golkar terkait isu yang akan dihadapi lima tahun ke depan. (Baca: Mundur Jadi Calon Ketum Golkar, Bamsoet Bantah Dapat Intervensi Istana)
Sekadar informasi, sebelas DPD tingkat I Golkar yang telah menyatakan dukungannya kepada Airlangga yakni Sulawesi Utara, Jawa Barat, Sumatera Utara, Gorontalo. Lalu, DPD Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Papua Barat, Bengkulu, dan Maluku Utara.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai Airlangga Hartarto berpeluang besar kembali menjabat sebagai Ketum Golkar jika pemilihan secara musyawarah mufakat atau aklamasi. Apalagi, Bambang Soesatyo menyatakan mundur dari pencalonan Ketum Partai Golkar.
Pengunduran tersebut dilakukan usai bertemu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Politikus Senior Golkar Luhut Binsar Pandjaitan, dan Aburizal Bakrie. (Baca: Usai Temui Luhut, Bambang Soesatyo Mundur dari Pencalonan Ketua Golkar)