Faktor Politik Domestik Tak Berpengaruh Signifikan terhadap Ekonomi

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya memberikan paparan dalam CEO Talks "Economic and Political Outlook 2020" di Hotel Raffles, Jakarta (26/11/2019).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
26/11/2019, 18.28 WIB

Persoalan politik di dalam negeri dinilai tidak berpengaruh signifikan terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Pasalnya, perseroan tersebut tak memiliki dampak langsung terhadap praktik ekonomi di Tanah Air.

"Yang pengaruhnya paling minor adalah faktor politik domestik," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dalam CEO Talks di Raffles Hotel, Jakarta, Selasa (26/11).

Faktor politik baru berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi jika terjadi konflik berkepanjangan, seperti perang. Selain itu, stabilitas ekonomi bisa terguncang jika ada pemimpin populis yang memang berniat mengubah struktur sistem pemerintahan dan ekonomi secara sengaja.

Hal itu, kata Yunarto, bisa terlihat dari kasus yang terjadi di Venezuela. Perekonomian Venezuela lumpuh karena pemerintahnya menetapkan kebijakan-kebijakan yang dianggap terlalu mengekang.

Salah satunya adalah pembatasan dana yang boleh dikeluarkan masyarakat untuk bisa mendapatkan barang dan jasa. Pemerintah Venezuela juga membatasi orang-orang yang bisa menukar mata uang bolivar dengan dolar Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Venezuela juga dianggap tak tepat ketika menggunakan terlalu banyak anggaran negara untuk program sosial. Krisis ekonomi di Venezuela diperparah dengan adanya dualisme kepemimpinan antara Presiden Nicolas Maduro dan Juan Guaido. "Di luar itu, ekonomi memiliki relnya sendiri," kata Yunarto.

(Baca: INDEF Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 di Angka 4,8%)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu