Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN tidak hanya menunjuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jadi komisaris utama Pertamina, tapi juga menunjuk Polisi Jenderal bintang tiga Condro Kirono sebagai dewan komisaris. Condro menggantikan Gatot Trihargo yang saat ini menjabat sebagai Wakil Direktur Perum Bulog.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan penunjukkan Condro sebagai komisaris di perusahaan migas milik negara tersebut karena pemerintah ingin meningkatkan fungsi pengawasan. "Kami ingin fungsi komisaris dilaksanakan dengan baik, juga perlu ada pendekatan hukum," ujar Arya di Kementerian BUMN, Senin (25/11).
Condro tercatat pernah menjabat sebagai Kakorlantas Mabes Polri dan juga Kapolda Jawa Tengah. Selain itu, ia sempat memegang peranan di Kabaharkam Mabes Polri. Adapun jabatan terakhirnya yaitu Analis Kebijakan Madya Kapolri Idham Aziz.
(Baca: Ditolak Serikat Pekerja Pertamina, Ahok: Mereka Belum Kenal Saya)
Selain Condro, Kementerian BUMN menunjuk Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin menggantikan Arcandra Tahar dan Direktur Utama Telekomsel Emma Sri Martini menjadi Direktur Keuangan Pertamina menggantikan Pahala N. Mansury.
"Jadi keputusan ini berlaku sejak 22 November 2019, dengan nomor SK 282/mbu/11/2019 (komisaris). Sedangkan untuk anggota direksi sk/283/mbu/11/2019," ujarnya.
Adapun, jajaran Direksi Pertamina saat ini terdiri dari, Direktur Utama Nicke Widyawati, Direktur Keuangan Emma Sri Martini, Direktur Hulu Dharmawan H. Samsu, Direktur Pengolahan Budi Santoso Syarif, dan Direktur Pemasaran Korporat Basuki Trikora Putra.
Lainnya yakni Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Gandhi Sriwidodo, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Talulembang, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Heru Setiawan, Direktur Sumber Daya Manusia Koshartanto, dan Direktur Manajamen Aset M. Haryo Yunianto.
Sedangkan jajaran Komisaris Pertamina terdiri dari Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Komisaris Utama Budi Gunadi Sadikin, Komisaris Ego Syahrial, Komisaris Condro Kirono, Komisaris Suahasil Nazara, dan Komisaris Alexander Lay.
(Baca: Satu Bulan Menteri BUMN, Erick Merangkul Ahok hingga Depak 6 Eselon I)