SKK Migas: KrisEnergy Minta Perpanjangan Masa PoD di Blok Bulu

Ilustrasi, logo Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). SKK Migas menyatakan KrisEnergy mengajukan perpanjangan masa rencana pengembangan (PoD) Blok Bulu.
21/11/2019, 20.35 WIB

KrisEnergy memiliki 42,5% hak partisipasi dan menjadi operator di Blok Bulu sejak Oktober 2011. Mitra lainnya adalah Coro Energy dengan hak partisipasi sebesar 42,5%, PT Satria Energindo 10%, dan PT Satria Wijayakusuma 5%. 

KrisEnergy mendapat persetujuan rencana pengembangan Lapangan Lengo Blok Bulu pada 2014. Kala itu, KrisEnergy berencana membangun fasilitas produksi di proyek tersebut menjadi agregasi gas perusahaan untuk pasar di Jawa Timur.

Pada Lapangan Lengo, KrisEnergy juga akan membangun unmanned wellhead platform alias anjungan sumur migas tanpa awak, serta mengebor empat sampai lima sumur pengembangan. Perusahaan juga akan membangun jaringan pipa sepanjang 65 kilometer (km) untuk mengekspor gas. Investasinya diperkirakan sekitar US$ 200 juta.

Sejauh ini, KrisEnergy telah menyelesaikan desain awal atau front-end engineering design (FEED) pada kuartal III-2015. FEED ini akan menentukan anjungan sumur yang akan digunakan, pipa ekspor, dan fasilitas penerimaan di darat.

(Baca: Faktor Risiko dan Biaya, KrisEnergy Lepas Blok Andaman II ke BP)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan