SKK Migas Target Lapangan Temelat Mulai Produksi Pekan ke-2 Desember

Katadata
Ilustrasi fasilitas migas. SKK Migas optimis lapangan Temelat di blok South Sumatera bisa berproduksi mulai tanggal 10 Desember 2019.
18/11/2019, 12.57 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas atau SKK Migas optimis lapangan Temelat di blok South Sumatera bisa berproduksi mulai tanggal 10 Desember 2019. Produksi gas saat memulai onstream mencapai 10-12 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

Jadwal produksi Temelat ini awalnya ditargetkan pada bulan November, namun molor akibat masalah sosial dan lahan. Akibat masalah tersebut, SKK Migas sempat meninjau langsung kondisi lapangan pada Minggu (17/11/2019). Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Luky A. Yusgiantoro. 

Meski demikian masalah dapat diselesaikan dengan koordinasi SKK Migas dan pengelola yakni Medco E&P Indonesia. "Tentunya kami harap proyek ini selesai tanpa adanya hal yang tidak diinginkan," kata Luky dalam keterangan tertulis SKK Migas, Senin (18/11).

(Baca: Sempat Terganjal Lahan, Jadwal Onstream Proyek Temelat Molor)

Medco sebenarnya mulai mengerjakan proyek ini sejak tahun 2017. Namun Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan pengadaaan lahan menjadi salah satu masalah lapangan Temelat belum juga onstream

"Awal tahun masalah pengadaan tanah yang tidak selesai. Lalu pertengahan tahun ini ada masyarakat demonstrasi di sekitar proyek," ujar Julius  Jumat (15/11).

Sedangkan produksi gas dari proyek senilai US$ 11,4 juta ini akan dialirkan guna memenuhi kebutuhan PT PGN (Tbk), PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) dan anak usaha Sintesa Group yakni PT Meppogen. 

(Baca: Dua Proyek Baru Gagal Produksi, Lifting Migas 2019 Diproyeksi Turun)

Temelat merupakan satu dari beberapa proyek yang ditargetkan SKK Migas rampung tahun ini. Proyek lainnya dalah Bukit Tua Phase-3 oleh Petronas Carigali Ketapang II Ltd, Bison-Iguana-Gajah Puteri (BIGP) oleh Premier Oil Natuna Sea B.V, serta Kedung Keris oleh ExxonMobil Cepu Ltd.

Reporter: Verda Nano Setiawan