Menteri ESDM Targetkan Seluruh Proyek RDMP Pertamina Rampung Pada 2024

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Dua orang petugas melintas di area Refinery Unit V Pertamina Balikpapan Kalimantan Timur (22/7). Kilang Balikpapan merupakan salah satu proyek Refinery Development Masterplan Program (RDMP) yang ditargetkan rampung pada 2024.
1/11/2019, 19.02 WIB

(Baca: Erick Beri Tenggat Pertamina-Aramco Sepakati Kilang Cilacap Tahun Ini)

Pasalnya, pembangunan kilang penting untuk meningkatkan kapasitas produksi BBM di dalam negeri. Dengan peningkatan kapasitas kilang, Pertamina bisa mendapatkan pasokan BBM yang lebih stabil.

"Kalau short of suplay mendadak, kita terpaksa harus cari barang di pasar, harga mahal, kalau ada di sini kan stabil terus," ujarnya.

Pertamina juga dapat menghemat biaya pengadaan BBM jika dapat mengolah minyak di dalam negeri. Pasalnya, setiap kali mengimpor BBM, Pertamina harus membayar biaya pengolahan dan margin ke perusahaan minyak luar negeri.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang periode 2009-2019 volume impor migas nasional telah meningkat 36,4% menjadi 49,1 juta ton atau rata-rata 3,6% per tahun. Impor gas mencatat kenaikan tertinggi, yakni lebih dari 471% menjadi 5,5 juta ton dari 970 ribu ton pada 2009. 

Adapun impor minyak mentah periode 2009-2018 meningkat 10,64% menjadi 16,9 juta ton. Demikian pula impor hasil minyak/minyak olahan naik 35% menjadi 26,6 juta ton. Data selengkapnya terkait volume impor migas Indonesia dalam grafik Databoks berikut ini :

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan