Wakil Menteri ESDM telah mengumumkan konsorsium Sonoro menjadi pemenang Blok Selat Panjang sejak Mei 2019 lalu. Sebagai pemenang lelang, Sonoro wajib membayar bonus tanda tangan sebesar US$ 5 juta.
Sonoro juga wajib mengerjakan Komitmen Kerja Pasti (KKP) selama lima tahun senilai US$ 74 juta. Kegiatan dalam KKP yang wajib dilakukan Sonoro adalah kegiatan G&>, seismik 2D 500 kilometer, seismik 3D seluas 200 kilometer persegi, dan pengeboran enam sumur.
Dalam proposal penawaran yang diajukan ke pemerintah, Sonoro disebut akan memiliki hak partisipasi sebesar 25% dengan opsi tambahan hak partisipasi sebesar 24 % di blok migas yang berada di daratan Riau tersebut. Blok ini terakhir kali berproduksi pada 21 Februari 2018 sebesar 1 barel minyak per hari (BOPD).
Petroselat Ltd sempat mengelola Blok Selat Panjang, namun dinyatakan pailit pada 5 Juli 2017. Biarpun sudah dinyatakan pailit, Petroselat masih harus membayarkan tagihan kepada para vendor sebesar Rp 117,65 miliar.
(Baca: Hampir Setahun Dilelang, WK Migas West Kampar Tak Diminati Investor)