Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Masih Kalah dari Pekanbaru

ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Senin (29/7/2019). Data aplikasi AirVisual yang merupakan situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia, menempatkan Jakarta sebagai kota dengan polusi terburuk di dunia.
Penulis: Happy Fajrian
23/9/2019, 09.44 WIB

Kemudian di posisi kedua yaitu Palembang, Sumatera Selatan, dengan AQI 465. Udara di kota Palembang mengandung polutan PM2.5 sebesar 448 µg/m&³3;. Di posisi ketiga ditempati Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dengan indeks AQI sebesar 346. Udara di Palangka Raya mengandung polutan PM2.5 sebesar 296 µg/m&³3;.

Sedangkan di posisi keempat kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia yaitu Ombilin, Sumatera Barat dengan kandungan polutan PM2.5 sebesar 241,3 µg/m&³3;. Indeks AQI Ombilin pagi ini mencapai 291 atau pada level sangat tidak sehat.

(Baca: BNPB Catat 328.724 Hektare Hutan dan Lahan Terbakar hingga Agustus)

Kota Jambi berada di posisi kelima dengan indeks AQI sebesar 238. Udara di kota Jambi tercatat mengandung polutan PM2.5 sebesar 188 µg/m&³3;, atau berada pada level sangat tidak sehat. Dengan demikian, inilah lima kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, dan semuanya ada di Indonesia.

Untuk meminimalisir efek negatif polusi udara terhadap kesehatan, masyarakat dianjurkan mengurangi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker bagi yang akan beraktivitas di luar ruangan. Masyarakat juga disarankan untuk menutup jendela rumah dan menggunakan pemurni udara di dalam ruangan.

Mereka yang bepergian juga diharapkan bisa beralih ke transportasi massal atau menggunakan kendaraan listrik yang ramah lingkungan.

Halaman: