Banyak Bencana Alam, Devisa Sektor Pariwisata Tergerus hingga Rp 28 T

ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sejumlah wisatawan mancanegara berada di Pantai Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (10/10/2017).
Penulis: Ekarina
10/9/2019, 08.31 WIB

Rentetan bencana alam yang terjadi di Indonesia sepanjang 2019 dan tahun sebelumnya telah mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke dalam negeri. Hal itu turut berimbas pada hilangnya potensi devisa  sektor pariwisata senilai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28 triliun tahun ini. 

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, wisatawan pada 2017 turun satu juta kunjungan dan pada 2018 menyusut 1,2 juta. Namun, tahun ini diperkirakan meningkat tajam  hingga 2 juta kunjungan. "Dengan penurunan wisman ini, kita kira-kira kita kehilangan US$2 miliar  (devisa),"  kata Arief di Jakarta, Senin (9/9).

Arief menyatakan, pariwisata Indonesia belum sepenuhnya pulih sejak rentetan bencana alam yang terjadi 2017 lalu, yakni mulai dari meletusnya Gunung Agung hingga bencana gempa di Lombok, Palu serta tsunami di Selat Sunda.

Berdasarkan catatan Kemenpar, rangkaian bencana yang terjadi seperti meletusnya Gunung Agung pada September 2017,  baru mulai pulih awal 2018. Kemudian pada Mei 2018 peristiwa bom mengguncang Surabaya, disusul gempa di Rinjani dan Lombok pada Juli dan Agustus 2018.

Halaman:
Reporter: Antara