Jokowi: Tak Ada Toleransi Bagi Perusuh dan Tindakan Anarkis di Papua

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo berjalan seusai memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019). Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
30/8/2019, 22.32 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta aparat untuk terus menjaga keamanan usai merebaknya kerusuhan di beberapa kota di Papua. Jokowi memerintahkan agar aparat dapat menindak tegas pihak-pihak yang melanggar hukum di wilayah timur Indonesia tersebut.

“Tak ada toleransi bagi perusuh dan tindakan anarkis,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8) malam sebagaimana dilansir dari laman Sekretariat Kabinet.

Jokowi juga memerintahkan agar aparat dapat menindak tegas siapa pun yang melakukan tindakan rasialisme. Dia mengungkapkan bahwa sudah mendapat laporan terkait sanksi hukum yang dijatuhkan terhadap pelaku rasialisme mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

(Baca: Kerusuhan Papua, Jokowi Akan Bertemu Tokoh Setempat Pekan Ini)

Tindakan hukum tersebut dilakukan terhadap pelaku rasialisme dari berbagai unsur. “Proses hukum kepada oknum sipil maupun oknum militer yang melakukan tindakan itu, sudah dikerjakan tanpa kecuali,” katanya.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu