Pasca Kerusuhan, Sistem Kelistrikan di Jayapura Mulai Pulih Kembali

ANTARA FOTO/GUSTI TANATI
Asap masih mengepul dari sebuah bangunan yang terbakar di Jayapura, Papua, Jumat (30/8/2019). Sejumlah bangunan dan kendaraan terbakar saat aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh, di Jayapura, Kamis (29/8/2019).
30/8/2019, 17.16 WIB

PT PLN (Persero) berhasil memperbaiki dua penyulang terakhir yang sebelumnya padam setelah terjadi aksi massa yang berujung pembakaran gedung perkantoran di Jayapura, Papua pada Kamis (29/8). Dua penyulang tersebut berada di daerah Merak dan Maleo.

Dengan begitu, sebanyak 40 penyulang yag menopang sistem kelistrikan di Jayapura telah diperbaiki pada pukul 14.00 WIB. Beban siang ini di Jayapura pun mencapai 62  Megawatt (MW) yang berasal dari 40 penyulang.

Biarpun begitu, tim teknis PLN masih memperbaiki satu gardu distribusi yang berada di pelabuhan Jayapura.  Selain itu, tim PLN juga memperbaiki jaringan tegangan menengah 20 kV yang berlokasi di pelabuhan Jayapura.

"PLN telah menerjunkan 50 personil gabungan yang berasal dari Unit Pelaksana Pelayanan Jayapura dan Tim PDKB Jayapura untuk melakukan perbaikan di sejumlah lokasi-lokasi terdampak aksi massa," ujar Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah  pada Jumat (30/8).

(Baca: Kerusuhan Hingga Tuntutan Referendum Terjadi di Papua)

Sebelumnya, demonstrasi besar-besaran yang disertai pembakaran di Jayapura telah terjadi siang tadi. Demonstrasi dalam rangka menolak kasus rasialisme yang menimpa mahasiswa Papua di Jawa Timur belum lama ini.

Akibat aksi tersebut, Kota Jayapura menjadi lumpuh. Pusat perbelanjaan besar seperti Mal Jayapura tutup pada pukul 12.30 WIT. Sejumlah perkantoran seperti Kantor Distrik Abepura, Kantor Wilayah Pos Maluku dan Papua, serta Badan Pusat Statistik Papua juga dikosongkan.

Begitu pula sekolah yang membubarkan kegiatan belajar mengajar.  Selain itu, Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) di Distrik Abepura, Kota Jayapura dibakar massa. Asap sempat muncul dari arah Gedung MRP yang terbakar.

(Baca: Jokowi Imbau Masyarakat Papua Tetap Tenang dan Tak Melakukan Kekerasan)

Hotel Horison Kotaraja juga tak luput dari sasaran amuk dan lemparan batu massa. Sejumlah kafe dan hotel pun memilih tidak membuka layanannya.

Tak hanya itu, mobil dinas milik Dandim 1701 Jayapura Letnan Kolonel Inf Johanes Parinusa dibakar oleh massa. Mobil dibakar saat Johanes memantau kegiatan para pendemo di Expo, Waena.

Demonstrasi besar ini terjadi sehari setelah pecah kerusuhan di Kabupaten Deiyai. Dalam peristiwa tersebut dua warga sipil dikabarkan tewas tertembak. Sedangkan Prajurit Kodam II/Sriwijaya Sersan Dua Rikson meninggal karena terkena panah saat mengamankan demonstrasi di depan Kantor Bupati Deiyai.

(Baca: Badan Siber Sebut Hoaks soal Papua Berpotensi dari Luar Negeri)